Dampak Kekeringan Semakin Melebar, Dusun Cikuning Desa Rawaapu Terdampak

Dampak Kekeringan Semakin Melebar, Dusun Cikuning Desa Rawaapu Terdampak

Droping air bersih dari BPBB untuk desa Bojong Kecamatan Kawunganten yang menjadi salah satu wilayah terparah, Jumat 23 Juni 2023.-BPBD Cilacap untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID -Bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Cilacap semakin meluas, masih di 4 desa yang ada di 3 kecamatan. Dan saat ini wilayah yang terdampak kekeringan bertambah, yaitu di dusun Cikuning, Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan.

Meski belum tergolong ekstrim, pihak BPBD telah mengirimkan 1 tangki air bersih dengan kapasitas 5.000 liter ke wilayah dusun Cikuning, Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan.

"Di Desa Rawaapu Patimuan sebelumnya hanya di dusun Kalenanyar dan Rawaapu, tapi hari Jumat dan Sabtu ada permintaan droping air dari dusun Cikuning," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Erna Suharyati, Minggu (25/6).

BACA JUGA:Lahan Seluas 1.000 Meter Persegi di Jeruklegi Terbakar Akibat Puntung Rokok

Meski demikian, pihaknya belum mendata secara rinci mengenai jumlah jiwa yang terdampak kekeringan di Dusun Cikuning. Pihaknya baru mengirim bantuan air bersih untuk segera digunakan oleh masyarakat.

"Selama persediaan di BPBD masih ada, kita akan segera berikan jika memang ada permintaan," tegas Erna.

Hingga Jumat (23/6), BPBD Kabupaten Cilacap telah mendistribusikan 21 Tanki air bersih dengan kapasitas 5.000 liter pada setiap tanki, yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun 2023.

BACA JUGA:Ayah Kandung E Diamankan, Polisi Dalami Dugaan Hubungan Inses, Terkait Kasus Penemuan Tulang Bayi di Tanjung

"Untuk rinciannya, 12 tanki untuk desa Bojong Kecamatan Kawunganten, 4 tanki untuk Desa Rawaapu Kecamatan Patimuan, desa Karangsari Kecamatan Kawunganten 2 tanki dan untuk desa Matenggeng Kecamatan Dayeuhluhur 3 tanki," beber Erna.

Erna meminta kepada masyarakat untuk bijak dalam menggunakan air bersih. Gunakan hanya untuk kepentingan konsumsi saja. Karena bencana kekeringan ini belum dapat diprediksi kapan akan berakhir.

BACA JUGA:Geng Motor Berulah dengan Beringas, Akibatkan Satu Orang Tewas

"Kita minta masyarakat bijak serta hemat air bersih, karena pihaknya belum mengetahui kapan bencana ini akan berakhir," pungkasnya. (jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: