Banner v.2
Banner v.1

Kasus TBC di Cilacap Mencapai 1.573 Peringkat Kelima di Jateng

Kasus TBC di Cilacap Mencapai 1.573 Peringkat Kelima di Jateng

Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dr Ari Windy Hardhanu.-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Cilacap mencatat, jumlah penemuan Tuberkulosis (TBC) sebanyak 1.573 kasus hingga 4 Mei 2025. Angka ini menjadikan Cilacap berada di peringkat kelima tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), dalam hal jumlah kasus TBC yang ditemukan.

Meski begitu, capaian penemuan kasus TBC di Cilacap masih belum memenuhi target nasional. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) Provinsi Jawa Tengah, capaian berdasarkan domisili baru mencapai 27,1 persen atau 1.687 kasus. Angka ini masih di bawah target minggu ke-18 tahun 2025, yakni sebesar 34,6 persen.

Sementara itu, capaian berdasarkan penemuan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, juga masih rendah, hanya mencapai 25,2 persen atau 1.566 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa upaya deteksi dini di tingkat layanan primer masih perlu ditingkatkan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Cilacap, dr Ari Windy Hardhanu menyampaikan, saat ini vaksin BCG untuk bayi masih menjadi bagian dari vaksin dasar yang wajib diberikan dan terus berjalan di Cilacap.

BACA JUGA:TBC Masih Mengancam, Cilacap Gerakkan Kader untuk Deteksi Dini

BACA JUGA:Temuan Kasus TBC Banyak, Pemkab Cilacap Imbau Masyarakat Waspada

"Kita juga rutin untuk melakukan imunisasi rutin lengkap, seperti HEPATITIS B, BCG, DPT HB Hib, Polio, IPV, Rotavirus dan PCV," katanya.

Sementara itu, menanggapi rencana nasional peluncuran vaksin TBC, pihaknya menyambut baik rencana tersebut, terlebih sebagai salah satu langkah strategis dalam upaya eliminasi Tuberkulosis di Indonesia. 

"Kabupaten Cilacap Insya Allah siap untuk mendukung dan menyukseskan program vaksin TBC apabila sudah diluncurkan secara resmi oleh pusat," ujar Ari Windy.

Pemerintah daerah terus mendorong peningkatan skrining aktif dan kolaborasi antarinstansi dalam upaya menekan penularan TBC di masyarakat. Deteksi dini dan pengobatan tepat waktu menjadi kunci penting dalam mengendalikan penyakit menular ini.

"Tentunya dengan adanya vaksin TBC nantinya diharapkan sebagai pelengkap strategi penanggulangan, kami optimis bahwa beban penyakit ini dapat ditekan secara signifikan dan masyarakat Cilacap dapat hidup lebih sehat, produktif, dan bebas dari ancaman TBC," ujar Ari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: