Cilacap Timur Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, Sirine Banjir Dipasang di Desa Mujur Lor
Kepala UPT BPBD Kroya, Mijan.-RAYKA/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus meningkatkan upaya mitigasi Bencana di wilayah rawan, terutama di wilayah Cilacap Timur.
Salah satu langkah konkret dilakukan oleh UPT BPBD Kroya dengan memasang sirine peringatan dini banjir di Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya.
Kepala UPT BPBD Kroya, Mijan menyampaikan, sirine tersebut merupakan bagian dari sistem peringatan dini yang diharapkan dapat memberikan respons cepat kepada warga ketika ancaman banjir datang.
"Sirine ini menjadi sinyal penting bagi masyarakat agar segera mengambil tindakan evakuasi mandiri ketika ada potensi banjir. Ini adalah bagian dari kesiapsiagaan berbasis komunitas, baru tiga bulan di pasang jadi masih uji coba," ujar Mijan pada Rabu (11/6/2025).
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi, Desa Mandala Diterjang Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Mijan mengatakan, Desa Mujur Lor dipilih sebagai lokasi awal karena letaknya yang dekat dengan daerah aliran sungai yang kerap meluap saat hujan deras. Tidak hanya memasang peralatan, BPBD juga aktif menggelar edukasi kebencanaan dan simulasi evakuasi bagi warga.
"Di sini memang sering banjir, pemasangan sirine ini merupakan yang pertama di Kabupaten Cilacap," katanya.
Mijan menambahkan, upaya tersebut sejalan dengan program KENCANA (Kecamatan Tangguh Bencana), yakni program yang bertujuan mengoptimalkan peran pemerintah di tingkat kecamatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
"Saat ini di wilayah Cilacap timur sudah terbentuk KENCANA, namun belum semuanya, baru di Kecamatan Kroya, Nusawungu dan Adipala. Karena kita juga meliputi Kecamatan Maos dan Sampang," ujar Mijan.
BACA JUGA:Cilacap Sering Diguncang Gempa, Mitigasi Bencana Perlu Ditingkatkan
Melalui program ini, lanjut Mijan, kecamatan didorong untuk menjadi garda terdepan dalam mempercepat respons darurat serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang bencana.
Dengan pendekatan yang holistik ini, BPBD berharap seluruh wilayah kecamatan, terutama yang rawan bencana seperti di Kroya dan sekitarnya, dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi potensi bencana.
"Mitigasi adalah tanggung jawab bersama. Dengan keterlibatan aktif dari kecamatan, masyarakat, dan perangkat desa, risiko dapat diminimalkan dan keselamatan warga lebih terjamin," tutup Mijan. (ray)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


