Ikuti Naluri Leluhur, Aboge Selamatan pada 1 Syawal

Ikuti Naluri Leluhur, Aboge Selamatan pada 1 Syawal

Penganut Aboge di Desa Banjarpanepen suka cita merayakan hari raya Idul Fitri dengan acara selamatan kepungan ambeng di rumah sesepuh, Minggu (23/4)-Fijri Rahmawati/Radarmas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Penganut Islam Alif Rebo Wage (Aboge) di Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh selamatan atau kepungan ambeng di rumah sesepuh.

Dilaksanakan setelah melangsungkan Sholat Idul Fitri, Minggu (23/4).

Perantau, Turijan menuturkan, kepungan ambeng di hari raya Idul Fitri merupakan momen yang selalu dinantikan.

Sebab, acara tradisi Aboge lainnya seperti Suran, Sadranan seringkali terlewatkan.

BACA JUGA:Hikmat dan Haru Warnai Sholat Id Penganut Aboge

"Kita sebagai orang yang masih mengikuti adat Jawa, maka mengikuti naluri dari zaman sebelum ada kita. Dulu, mbah, eyang melakukan tradisi, tidak boleh kita tinggalkan," ujar Turijan.

Sehingga, pulang ke kampung halaman menjadi sesuatu yang istimewa bagi Turijan dan perantau lainnya.

Karena bisa turut serta melestarikan tradisi leluhur.

Selain bernostalgia, kepungan ambeng juga sebagai ajang untuk berkumpul bersama penganut Aboge, setelah tidak bertemu selama merantau.

BACA JUGA:Sopir Fortuner Yang Masuk ke Jalur Kereta Api di Sumpiuh, Resmi Ditetapkan Tersangka

"Adanya acara tradisi ini, kita semua masih membaur rasa kekeluargaan dan cinta persaudaraan," imbuh Turijan.

Terpisah, sesepuh Aboge, Karto Miarso (71) menuturkan, selamatan ambeng pada 1 Syawal sebagai wujud syukur.

Penganut Aboge paripurna menjalankan ibadah puasa dan tarawih selama 30 hari.

BACA JUGA:Jual Beli Emas Mulai Membaik Sejak Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: