Luar Biasa, Baru Purbalingga Miliki Inkubator Bisnis, Berikut Produk UMKM di Dalamnya

Luar Biasa, Baru Purbalingga Miliki Inkubator Bisnis, Berikut Produk UMKM di Dalamnya

Stand inkubator bisnis Purbalingga saat di Purbalingga Expo 2022. Sekretariat ada di gedung Gapensi Purbalingga.-AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Produk UMKM Purbingga seperti olahan nanas dan makaroni keju sudah berjalan cukup lama. Bahkan sudah dikenal luas dan bermitra dengan berbagai usaha lainnya. Namun masih membutuhkan wadah atau lembaga yang semakin jelas dan terstruktur.

Atas masukan dan Kementerian Koperasi dan UMKM RI, hanya Purbalingga yang berani membentuk inkubator bisnis. Embrionya pada tahun 2021 lalu dan terbentuk 2022 ini.

Kabid Pembinaan UMKM Dinkop UKM Purbalingga, Adi Purwanto menjelaskan, sebenarnya para pelaku UMKM seperti kopi, makaroni keju, blangkon Soedirman, nanas dan lainnya, sudah menjalankan mekanisme seperti inkubator bisnis.

Hanya saja kawah candra dimukanya ada di Tuka Tuku sebagai patform digital. Dalam platform itu sudah ada seleksi produk UMKM bisa siap keluar sampai taraf lebih luas jangkauan pemasarannya.

"Inkubator ini sementara mendorong produk olahan nanas dan makaroni keju. Nantinya ada lomba inovasi produk olahan itu dan mendapatkan klasifikasi agar produk lebih berdaya saing dan memiliki nilai ekonomi tinggi," paparnya.

Manajer Inkubator Bisnis Purbalingga, Sugeng Riyanto, Jumat 16 Desember 2022 mengungkapkan, sebenarnya selama ini produk UMKM sudah berjalan dan menunggu ada wadah yang tepat. Karenanya, inkubator bisnis dibentuk dengan SK Kepala Dinkop UKM. 

"Inkubator bisnis kluster olahan nanas ini juga bermitra dengan platform digital tuka tuku," katanya.

Produk lainnya yaitu makaroni keju. Ada juga lomba produk olahan nanas dan keju. Pihaknya sudah memiliki 6 tenant. Inkubator bisnis yang resmi aktif mulai tahun ini berupaya keras memfasilitas dan mendukung produk UMKM Purbalingga.

Usaha yang didukung inkubator tak hanya yang sudah berjalan. Namun pelaku usaha  startup mendapatkan kesempatan.

"Kami juga bertujuan agar semua yang di inkubator bisnis produk Purbalingga. Kedepan bisa terangkat dan mendapatkan pasar yang memadai," tambahnya.

Para pelaku UMKM juga didorong dan dibentuk untuk membuat mereka tahan banting dengan segala tantangan, misalnya tantangan perubahan harga BBM, bahan baku dan lainnya.

"UMKM kita sebenarnya kuat, tinggal kedepan bisa lebih kuat pada tantangan," tegasnya. (amr/ads).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: