Daerah Hulu Curug Bayan Sungai Banjaran Meluap dalam 2 Hari, Ini Imbasnya

Saat-saat hulu sungai banjaran di Curug Bayan mengalami limpasan, Rabu (26/10/2022).-Foto Dok Radar Banyumas -
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Para pengelola obyek wisata yang berkaitan dengan air terjun atau curug mesti hati-hati.
Terbaru, Obyek wisata Curug Bayan yang terletak di hulu sungai Banjaran, desa Ketenger Kecamatan Baturraden mengalami limpas atau luapan, sejak Selasa (25/6) dan Rabu (26/10) kemarin.
Selain dipicu karena hujan dengan intensitas tinggi, terjadi fenomena itu juga diduga disebabkan oleh terjadinya alih fungsi lahan dan rusaknya daerah resapan di wilayah hulu sungai Banjaran.
Eddy Wahono, Pengamat Sungai yang juga Ketua Forum Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Hilir mengatakan, limpasnya sungai banjaran itu disebabkan karena adanya rekayasa teknis membuat bangunan di bantaran sungai.
"Dengan melakukan pembendungan dan membuat jembatan itu seharusnya sesuai aturan, karena sungai itu pengaturannya ada di Pemerintah Pusat. Jadi segala sesuatu tindakan mengubah sungai itu harus seijin pemerintah pusat," katanya, Kamis (27/10).
Apalagi jika dari tata letak bangunan di curug itu, Eddy melanjutkan, rata-rata sangat dekat dengan bibir sungai.
BACA JUGA:Terkuak, Sepasang Kekasih Kasus Pencurian di Pasar Karanglewas Sudah Beraksi di 20 TKP Berbeda
"Kita melihat bangunan-bangunan tersebut di sekitar sungai banjaran ada beberapa bangunan terlalu mepet di sungai, padahal seharusnya jika melihat peraturan menteri PUPR tentang penetapan garis sempadan sungai harusnya bangunan-bangunan itu mengikuti aturan itu," jelasnya.
Yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau, wilayah sungai meliputi palung, bantaran, dan sempadan sungai.
Adapun fenomena itu, menurutnya, paling menonjol terjadi pada tahun 2022 ini.
BACA JUGA:Pembayaran Bus Trans Banyumas Bisa Lewat Kartu E-Toll
"Fenomena ini yang paling menonjol adalah tahun ini, kalau beberapa tahun lalu itu pernah terjadi juga tapi hanya naik di kolam. Dan setelah dibuat bendungan itu dampaknya lebih parah, dan tentu sangat mengkhawatirkan," terangnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: