Meninggalnya Warga Pliken Kembaran Karena DBD Masih Ditelusuri

Meninggalnya Warga Pliken Kembaran Karena DBD Masih Ditelusuri

Dibawah gerimis hujan, fogging siklus kedua di Desa Pliken tetap berjalan, Kamis (6/10).-Foto Yudha Iman P / Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Pemdes Pliken tak menampik adanya informasi satu warganya yang meninggal karena DBD.

Meski demikian kepastian penyebab meninggalnya sampai saat ini masih ditelusuri.

Sekdes Pliken, A Sucipto DS mengatakan satu warganya yang diinformasikan meninggal karena DBD berusia sekitar 20 tahun.

BACA JUGA:9 Kematian DBD di 2022, September Tujuh Kasus dan Nihil Kematian

Tak menunggu lama, dari puskesmas mengantispasi kemungkinan meluasnya DBD dengan fogging.

"Di Pliken tidak banyak kasus DBD. Fogging siklus kedua Kamis ini antisipasi saja dengan meninggalnya satu warga yang informasinya meninggal karena DBD sekitar setengah bulan lalu," katanya ditemui Radarmas, Kamis (6/10).

Sekdes mengungkapkan kondisi DBD di Desa Pliken saat ini sudah lebih baik dikarenakan berjalannya Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

BACA JUGA:BLT BBM Dianggar Rp 6,7 Miliar

Tidak hanya itu, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga rutin dilaksanakan.

"Informasinya sebelum meninggal almarhum baru pulang dari Jakarta merasa kurang enak badan dan sampai masuk ke rumah sakit," terangnya.

BACA JUGA:Pencairan Program satu desa Tiga Mahasiswa di Banyumas Masih Tunggu Data Kampus

Bagaimanapun kondisinya, dirinya berterimakasih atas respon cepat dari puskesmas dan Dinkes Banyumas dengan telah selesainya fogging siklus kedua di Desa Pliken. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: