Warga Kelurahan Kenteng Banjarnegara Arak Gunungan Hasil Bumi Bentuk Rasa Syukur

Warga Kelurahan Kenteng Banjarnegara Arak Gunungan Hasil Bumi Bentuk Rasa Syukur

Warga Kelurahan Kenteng, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, melakukan ruwat bumi pada Minggu (7/7/2024) yang bertepatan dengan 1 Muharam penanggalan hijriah. -PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Masyarakat Kelurahan Kenteng, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, menyelenggarakan ruwatan bumi sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang melimpah. Acara yang berlangsung di Lapangan Kelurahan Kenteng pada Minggu (7/7/2024) ini dihadiri oleh banyak warga yang antusias.

Ketua Panitia Ruwat Bumi, Mualim, menjelaskan bahwa kegiatan ini dimulai dengan istighosah dan pembacaan selawat bersama pada Sabtu malam. Pagi harinya, acara dilanjutkan dengan pawai budaya dan arak-arakan gunungan hasil bumi yang diarak keliling desa.

"Tujuan dari acara ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kami kepada Allah atas rezeki yang diberikan melalui hasil bumi, baik dari tanaman padi maupun pohon lainnya. Puncak dari kegiatan ini adalah ritual yang kami selenggarakan hari ini," jelas Mualim.

Tradisi ruwat bumi ini diadakan setiap 1 Muharam. Pada hari tersebut, warga dari setiap dusun dan RT berkumpul untuk bersuka cita dan berdoa memohon keselamatan dan keberkahan dari Tuhan.

BACA JUGA:Malu Hamil dari Hubungan Gelap, Seorang Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayi di Kamar Mandi

BACA JUGA:Penurunan Angka Kemiskinan Ekstrem di Banjarnegara: Pemkab Berkomitmen Capai Target Nol Persen

Selain arak-arakan gunungan hasil bumi, acara ini juga akan menampilkan berbagai prosesi ruwatan dan kesenian khas seperti kenthongan dan kuda kepang. 

"Tahun ini, hasil panen para petani di wilayah kami mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sehingga kami sangat bersyukur," tambahnya.

Mualim juga menjelaskan bahwa 1 Muharam atau tahun baru Hijriyah merupakan awal tahun dalam penanggalan Hijriyah dan Jawa.

Dalam kalender Jawa, 1 Muharam dikenal sebagai 1 Sura. Pada hari ini, masyarakat bersyukur dan berdoa agar hasil bumi tahun depan terus meningkat dan memberikan kesejahteraan bagi semua.

Di masyarakat Jawa, salah satu tradisi dalam merayakan tahun baru Hijriyah atau tahun baru Jawa adalah dengan mengadakan acara seperti ruwat bumi atau sedekah bumi. Bagi masyarakat pesisir, acara serupa dikenal dengan sedekah laut, yang juga merupakan ungkapan syukur atas rezeki dari Yang Maha Kuasa. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: