Mengenal Tradisi Nyadran, Cara Unik Masyarakat Banyumas Sambut Ramadhan

Mengenal Tradisi Nyadran, Cara Unik Masyarakat Banyumas Sambut Ramadhan

Tradisi Nyadran Menjelang Ramadhan-Instagram -

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Jawa, memiliki beragam adat budaya. Setiap daerah di Pulau Jawa memiliki kebudayaan sendiri yang merupakan warisan nenek moyang dari zaman dahulu.

Salah satu tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Jawa adalah tradisi nyadran. Masyarakat Jawa, khususnya yang tinggal di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur, melaksanakan tradisi nyadran untuk menyambut bulan Ramadan.

Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta "sraddha" yang berarti keyakinan. Tradisi ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap nenek moyang atau yang dikenal dengan animisme. 

Saat Islam masuk ke tanah Jawa melalui wali songo, tradisi yang ada tidak dihapuskan tetapi justru dimanfaatkan sebagai alat untuk menyebarkan Islam. Seiring dengan masuknya Islam, tradisi sraddha mengalami perubahan menjadi nyadran, hasil dari akulturasi budaya Jawa dan Islam.

BACA JUGA:Jaga Tradisi Nyadran Jelang Ramadan

BACA JUGA:Melihat Prosesi Nyadran Komunitas Aboge Desa Onje Kecamatan Mrebet

Tradisi nyadran memiliki nama yang berbeda di setiap wilayah. Di Jawa Tengah, seperti Banyumas, dikenal dengan nyadran. Di Temanggung dan Boyolali disebut sadranan, sementara di Jawa Timur disebut manganan atau sedekah bumi.

Tradisi yadran diselenggarakan pada tanggal 15, 20, dan 23 Ruwah, atau pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya'ban. Meskipun waktu pelaksanaannya berbeda-beda di setiap wilayah, nyadran umumnya dilakukan pada bulan Ruwah dalam kalender Jawa atau bulan Syaban dalam kalender Hijriyah sebelum Ramadan.

Tradisi nyadran mengandung banyak simbolisme yang dalam. Kunjungan ke makam leluhur pada nyadran menjadi momen introspeksi spiritual bagi masyarakat.

Membersihkan dan merawat makam merupakan tanda penghormatan kepada nenek moyang serta sebagai bentuk pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan yang mereka wariskan.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Pernikahan Banyumas yaitu Begalan

BACA JUGA:Menggali Makna dan Keunikan Tradisi Mimiti Pari, Ritual Sebelum Panen Padi di Banyumas

Nyadran bukan hanya sekadar tradisi turun-temurun, namun juga menjadi momen persiapan spiritual. Mandi di sungai atau tempat pemandian umum melambangkan pembersihan diri secara fisik dan spiritual menjelang Ramadan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: