Banner v.2
Banner v.1

Banyumas Catat Deflasi 0,46% pada Mei 2025, Didorong Turunnya Harga Cabai dan Bawang

Banyumas Catat Deflasi 0,46% pada Mei 2025, Didorong Turunnya Harga Cabai dan Bawang

Pedagang cabai rawit merah memilah cabai yang masih bagus dan rusak di lapaknya Pasar Wage Purwokerto, Rabu (11/6/2025). Cabai, bawang merah dan beberapa komoditas lainnya jadi penyumbang deflasi di Banyumas.-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Kabupaten Banyumas mengalami deflasi sebesar 0,46 persen pada Mei 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya harga beberapa komoditas pertanian seperti cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah, dengan datangnya musim panen di sejumlah sentra produksi.  

Menurut Christovenny, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, yang disampaikan saat acara Bicang Bersama Media (BBM), Selasa (17/6/2025). Ia mengatakan, deflasi kali ini lebih dipengaruhi oleh faktor musiman. 

"Pasokan cabai dan bawang merah yang melimpah akibat panen raya memberikan tekanan pada harga, sehingga terjadi penurunan yang cukup signifikan," ujarnya.  

Selain faktor panen, penurunan tarif angkutan antar kota setelah masa Lebaran juga turut berkontribusi terhadap deflasi. Kelompok pengeluaran untuk makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi penurunan sebesar 1,62 persen. Sementara itu, kelompok transportasi memberikan andil sebesar 0,48 persen, dan harga makanan di restoran turun sebesar 0,03 persen.

BACA JUGA:Menjelang Idul Adha, Cilacap Alami Deflasi

Komoditas yang paling berpengaruh terhadap deflasi antara lain cabai rawit dengan penurunan 0,15 persen, bawang merah 0,13 persen, cabai merah 0,08 persen, tarif angkutan antar kota 0,06 persen, dan beras 0,03 persen.  

Meskipun terjadi deflasi bulanan, inflasi tahunan Banyumas hingga Mei 2025 masih tercatat sebesar 1,52 persen, sejalan dengan angka inflasi di Cilacap dan sedikit di bawah rata-rata nasional yang mencapai 1,60 persen. 

Christovenny menegaskan kembali, bahwa inflasi tahunan di Banyumas masih dalam batas terkendali dan jauh di bawah target nasional tahun 2025 sebesar 2,5 plus minus 1 persen.  

"Di sisi lain, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga, meskipun dalam persentase yang kecil. Harga sepeda motor, tarif pulsa ponsel, mobil, kopi bubuk, dan emas perhiasan masing-masing naik sekitar 0,01 hingga 0,02 persen," tegasnya.

BACA JUGA: Penurunan Harga Komoditas Pangan Picu Deflasi Pada Agustus di Purwokerto

Christovenny menambahkan, Bank Indonesia menyatakan akan terus memantau perkembangan harga pangan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan inflasi tetap stabil sesuai dengan target yang telah ditetapkan.  

"Meskipun terjadi penurunan harga bulanan, stabilitas ekonomi di Banyumas secara keseluruhan tetap terjaga dengan baik. Masyarakat dapat memanfaatkan momen turunnya harga beberapa bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," imbuhnya. (dms)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: