Produksi Bawang Merah di Cilacap Masih Jauh Dengan Tingkat Konsumsi Masyarakat
Panen bawang merah yang di dilaksanakan kelompok petani bawang merah di desa Bunton Kecamatan Adipala.-Julius Purnomo/Radar Banyumas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemkab Cilacap tengah menggenjot untuk mencapai swasembada bawang merah, pasalnya kebutuhan salah satu bahan pokok tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi pada masyarakat.
Untuk produksi bawang merah di Cilacap tahun 2024 baru mencapai 674.820 kilogram, sedangkan konsumsi bawang merah mencapai sekitar 4,25 juta kilogram per tahun.
"Kebutuhan masyarakat Cilacap yang berjumlah lebih dari 2 juta jiwa, dengan konsumsi bawang merah mencapai sekitar 4,25 juta kilogram per tahun," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Mahbub Junaedi, Senin 26 Mei 2025.
Artinya, jika akan dilakukan swasembada bawang merah maka untuk kabupaten Cilacap masih mengalami defisit sekitar 3,5 juta kilogram atau setara dengan lahan seluas 390 hektare.
"Luas tananam bawang merah tahun 2024 seluas 75 hektare dan kita menargetkan sebanyak 500 hektare untuk menuju swasembada," lanjutnya.
Mahbub menuturkan bahwa pihaknya mulai melakukan replikasi metode penanaman bawang merah yang dapat menghasillan panen yang lebih besar yaitu dengan penggunaan biji sebagai alternatif benih.
"Selain lebih murah sekitar Rp12 juta per hektare produktivitasnya pun lebih tinggi. Contoh saja Di Karanganyar, Adipala, produktivitas bawang dari biji bisa mencapai 24 ton per hektare, jauh lebih tinggi dibanding umbi yang menghasilkan 8 sampai 10 ton per hektare," jelasnya.
Namun menurutnya, metode ini menuntut pemahaman teknis lebih tinggi, khususnya dalam tahap penyemaian yang memakan waktu 35–40 hari sebelum tanam di lahan.
"Kita perlahan-lahan mulai menyebarluaskan teknologi ini, termasuk menyasar kawasan bantaran Sungai Serayu yang dinilai memiliki potensi hingga 500 hektare," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


