Mengenal Tradisi Mimiti Pari, Ritual Sebelum Panen Padi di Banyumas
Mimiti Pari sebagai Tradisi Masyarakat Banyumas saat Panen Padi-Instagram @calmeutt03-
BACA JUGA:Tradisi Rebo Wekasan: Pengertian, Sejarah, dan Perayaannya di Tanah Jawa
BACA JUGA:Menelusuri Lagu-Lagu Tradisional yang Hits Dimainkan Saat Pertunjukan Ebeg Banyumasan
2. Menyiapakan Sesaji
Prosesi selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan hari baik yaitu menyiapkan sesaji. Biasanya para petani akan menyiapkan sesaji ini di sore hari sebelum dibawa keesokan paginya saat panen.
Adapun sesaji yang perlu disiapkan antara lain tumpeng, kupat lepet, kupat slamet, jajanan pasar, bubur abang putih, serta lauk pauk. Ada juga beberapa sesaji yang berupa air seperti air putih, kopi pahit, air wedang uplek, air arang-arang kambang, air teh pahit, air daun dadap, air tarambet, dan juga air jembawuk.
Selain sesaji, petani juga perlu membuat Gawar untuk diletakkan di sawah mereka. Gawar sendiri dibuat dari beberapa dedaunan seperti suket tua, godong andang abang, godong andang ijo, kayu tua, gesek-gesekan, kupat slamet, godong bawang, dan juga godong Janie. Semua bahan-bahan tersebut kemudian diikat dengan burus.
Jumlah Gawar yang diperlukan yaitu 5 ikat. 4 Gawar nantinya akan ditelakkan di setiap pojok sawah, kemudian 1 Gawar sisanya diletakkan di tengah sawah.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Indhang dalam Kesenian Lengger Banyumasan
BACA JUGA:Menggali Kembali Kesenian Tradisional Kotekan Lesung Banyumas yang Hampir Punah
3. Slametan
Setelah beberapa sesaji sudah disiapkan, mata sore harinya petani akan mengadakan Slametan atau biasa disebut tahlilan. Biasanya pemilik sawah akan mendungdang tiga hingga tujuh orang tetangganya untuk melakukan Slametan di rumahnya.
Acara Slametan ini biasa dilakukan setelah sholat isya dengan dipimpin oleh sesepuh yang ada di sekitar rumahnya. Lalu, dilanjutkan dengan acara makan bersama dengan lauk dan pauk yang telah pemilik rumah siapkan.
Slametan ini menjadi bagian dari prosesi sebelum panen padi yang bertujuan supaya keluarga pemilik sawah diberi kesehatan. Tak hanya itu, slametan ini juga bertujuan supaya hasil panen yang didapatkan semoga menjadi berkah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


