Banner v.2
Banner v.1

Dipengaruhi Kondisi Ekonomi, Dinpertan Purbalingga Tegaskan Prediksi Sapi Kurban Fluktuatif

Dipengaruhi Kondisi Ekonomi, Dinpertan Purbalingga Tegaskan Prediksi Sapi Kurban Fluktuatif

Sapi kurban yang sedang menjalani vaksinasi oleh petugas kesehatan hewan.-Dok Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga belum bisa memperkirakan jumlah sapi yang disembelih saat Idul Kurban di Kabupaten Purbalingga, tahun ini. Karena kondisi itu tergantung kemampuan ekonomi masyarakat.

"Kondisi saat ini bisa naik dan bisa turun. Karena kondisi ekonomi masyarakat juga naik dan turun," katanya.

Meski begitu, tahun sebelumnya jumlah sapi yang disembelih kembali naik, meski tidak signifikan. Lalu pada tahun 2023 lalu ternak kurban sapi 3.200 ekor, kerbau 2 ekor, kambing 5.826 ekor dan domba 535 ekor.

"Setiap tahun selalu ada gambaran peningkatan jumlah penyembelihan meskipun tidak banyak," kata Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga, Revon Haprindiat, Selasa 13 Mei 2025.

BACA JUGA:Sebulan Jelang Idul Adha Harga Sapi Kurban Merangkak Naik

BACA JUGA:Harga Daging Sapi Naik, Permintaan Stabil

Jumlah sapi yang disembelih juga tergantung dengan analisa ketersediaan atau stok sapi yang sehat, tidak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta memenuhi syarat untuk kurban tahun ini masih sangat cukup.

Ia juga mengingatkan, sudah ada Fatwa MUI bahwa sapi yang sembuh dari gejala PMK atau dengan gejala PMK ringan masih gemuk (tidak kurus,red) boleh (hukumnya sah) untuk disembelih sebagai hewan kurban.

“Sepanjang waktu penyembelihannya sesuai waktu yang disyariatkan yaitu selama 3 hari mulai dari Hari Raya Idul Adha, maka sah,” rincinya.

Lebih lanjut dikatakan, sapi yang disembelih tahun lalu tercatat ada sapi jenis peranakan Ongole, hasil persilangan sapi import Simental, Charolais, Limosin dan sapi Bali. Pihaknya juga optimistis PMK akan bisa diminimalkan.

“Terkait serangan virus, sudah ada vaksin dan sudah ada vaksinasi masal. Syarat ternak divaksin adalah ternak yang ada di kandang sehat semua, belum ada yang pernah bergejala PMK. Sehingga kami pilih lokasi yang belum ada ternak yang suspek,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: