Penanganan Stunting, Pemdes Alokasikan Rp 35 Juta Hingga Rp 55 Juta

Penanganan Stunting, Pemdes Alokasikan Rp 35 Juta Hingga Rp 55 Juta

Tegas : Wabup Sudono saat menegaskan komitmen penuntasan stunting melalui DD tahun 2024.-Prokompim Setda Purbalingga untuk Radarmas -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemkab Purbalingga terus menekan angka atau prevalensi Stunting. Rata-rata setiap desa mengalokasikan anggaran dari Dana Desa (DD) tahun 2024 dalam setahun kisaran Rp 35 juta hingga Rp 55 juta.

"Alokasi bervariasi tiap desa, karena tergantung jumlah penduduk dan luas wilayah desa," kata Pendamping Lokal Desa (PLD) Kecamatan Kemangkon, Aris Yudirianto, Minggu 11 Februari 2024 sore.

Penanganan stunting itu seperti dari PMT (Program Makanan Tambahan) balita, kelas Ibu hamil, dan lainnya. Tujuannya menekan ada kasus stunting baru.

Hal itu harus dilakukan karena stunting atau gangguan tumbuh kembang balita ini menjadi salah satu indikator dalam kategori miskin ekstrem.

BACA JUGA:Stunting Jadi Salah Satu Indikator Kemiskinan Ekstrem

BACA JUGA:Ketersediaan Air Bersih Salah Satu Kunci Penanganan Stunting

Wakil Bupati Purbalingga, Sudono ST MT dalam beberapa kesempatan menegaskan, selain stunting, ada 7 lainnya yang menjadi area intervensi. Diantaranya rumah layak huni, listrik, akses air bersih, jamban, sekolah, intervensi disabilitas, pekerjaan.

Lebih lanjut dikatakan, per Agustus 2023 angka stunting di Purbalingga masih kisaran 12 persen. Ia menargetkan agar tahun ini bisa turun menjadi di bawah 10 persen.

Sedangkan kemiskinan ekstrem di Purbalingga tahun 2022 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) berada di angka 2,19 persen. Untuk menangani kemiskinan ekstrem anggaran harus menyasar 8 indikator tersebut, termasuk stunting.

"Tahun 2024 ini saya titip pemerintah desa menggunakan DD untuk penanganan stunting," tegasnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: