Penghujan, Potensi Tanah Bergerak dan Longsor Masih Tinggi

Penghujan, Potensi Tanah Bergerak dan Longsor Masih Tinggi

Parah : Dampak kejadian bencana alam tanah bergerak di salah satu desa di wilayah Kecamatan Pengadegan, tahun 2022 lalu.-AMARULLAH NURCAHYO dok /Radarmas-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kabupaten Purbalingga masih memiliki daerah rawan bencana alam tanah bergerak dan longsor. Seperti wilayah Kecamatan Karangmoncol, Karangjambu, Karangreja, Rembang, dan Kecamatan Pengadegan.

"Penghujan ini potensi bencana itu masih bisa terjadi. Harapan kami wilayah yang sudah pernah kejadian, tidak terulang, meski potensinya sama," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko, Senin 29 Januari 2024 siang.

Beberapa kecamatan itu masuk wilayah prioritas terkait potensi kebencanaan tanah bergerak maupun tanah longsor.

Langkah yang telah dilakukan tahun sebelumnya yaitu memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat tentang sadar bencana alam dan mitigasi bencana alam tanah longsor. Peranan masyarakat di desa tanggap bencana juga menjadi prioritas untuk dikedepankan.

BACA JUGA:Hujan Deras, Talud Longsor Timpa Rumah Warga di Desa Serayu Larangan

BACA JUGA:Hujan Deras di Purbalingga, Akibatkan Jalan Tergenang dan Tanah Longsor

"Secara umum kegiatan tanggap bencana dan mitigasi sudah dianggarkan. Tahun 2024 ini kisaran 200 juta," katanya.

Catatan Radarmas, kejadian tanah longsor dan bergerak cukup parah di Kecamatan Pengadegan, Karangreja. Wilayah lainnya seperti Karangmoncol dan Rembang relatif sedang.

Sedangkan kejadian di Karangreja (Siwarak) sampai menjadikan Kabupaten Purbalingga dapat dana darurat bencana serta alokasi untuk relokasi dan rumah tinggal korban bencana. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: