Nasi Penggel, Sarapan Khas Kebumen yang Mengundang Selera!

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kebumen memiliki hidangan sarapan istimewa yang dikenal sebagai Nasi Penggel, tidak kalah khasnya dengan nasi megono dari Pekalongan atau nasi liwet dari Surakarta yang terkenal sebagai menu sarapan khas daerah mereka. Kuliner legendaris ini menjadi menu sarapan khas Kebumen yang populer. 

Asal-usul terciptanya hidangan ini masih terkait dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan pada masa tersebut. Konon, untuk mempermudah distribusi makanan kepada para pejuang yang sedang berperang, nasi dibentuk menjadi bulatan-bulatan yang kemudian menjadi cikal bakal terciptanya Nasi Penggel.

Sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah, Kebumen tidak hanya dikenal dengan tempat wisata menarik tetapi juga dengan makanan khasnya, termasuk Nasi Penggel. Hidangan ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner legendaris Kebumen yang memiliki cita rasa lezat dan khas saat dinikmati.

Nasi Penggel-Instagram -

Nasi Penggel disajikan dengan nasi yang dibentuk bulat kecil seperti bola pingpong, walaupun saat dimakan nanti nasi tersebut akan hancur dan tidak mempertahankan bentuk bulatnya. Keistimewaan rasa Nasi Penggel ini terletak pada kegurihan rasanya. Kegurihan ini dihasilkan dari penggunaan minyak kelapa yang dioleskan pada tangan ketika membentuk bulatan nasi.

BACA JUGA:Lezatnya Yutuk Goreng, Kuliner Pantai yang Wajib Dicoba di Kebumen dan Cilacap!

BACA JUGA:Selain Pantai, Ini 4 Rekomendasi Wisata Bukit di Kebumen yang Cocok Jadi Tempat Healing!

Bulatan Nasi Penggel ditempatkan dalam bakul yang diatur dengan rapi dan berlapis-lapis, dengan setiap lapisan dipisahkan oleh lembaran daun pisang. Hidangan ini tidak hanya populer sebagai menu sarapan, tetapi juga sering dijumpai dalam berbagai acara seperti hajatan, reuni, dan arisan warga Kebumen.

Nasi Penggel diyakini berasal dari desa Karangpoh, Kecamatan Pejagoan, Kebumen. Nasi Penggel berupa nasi yang dibentuk bulat seukuran bola pingpong, dan satu porsi umumnya terdiri dari 7 hingga 8 bulatan. Hidangan ini disajikan dalam wadah yang terbuat dari daun pisang dan dibentuk pincuk, dilengkapi dengan sayuran berbumbu gurih dan kikil yang dimasak dengan bumbu kuning.

Sayuran ini merupakan lodeh santan yang berbumbu gurih yang sederhana dan dicampur dengan nangka muda 'gori', daun singkong, tempe, dan melinjo.

Bumbu untuk sayur nangka muda menggunakan cabai keriting, rawit, bawang merah, dan bawang putih, dengan kacang yang dihaluskan.

BACA JUGA:Indahnya Gua Jatijajar Kebumen Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga

BACA JUGA:Telaga Cempaka, Danau Viral di Kebumen Yang Wajib Dikunjungi

Bumbu tersebut menciptakan rasa yang unik dan berbeda dari masakan sejenis lainnya. Kuah sayurnya memiliki sentuhan gurih dan sedikit rasa pedas.

Sumber: