Hebatnya Para Guru di Sekolah Luar Biasa

Hebatnya Para Guru di Sekolah Luar Biasa

Hebatnya menjadi seorang guru di sekolah luar biasa yang memiliki tanggung jawab lebih besar karena harus menangani anak berkebutuhan khusus.-Fahma Ardiana-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Memilih menjadi guru berarti mengemban misi mulia yang membutuhkan kejujuran, keikhlasan, dan dedikasi untuk mendidik anak-anak negeri tercinta ini, tak terkecuali mereka yang berkebutuhan khusus.

Menjadi guru akan menghadapi tantangan sulit bagaimana meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa sejalan dengan tujuan pendidikan nasional itu sendiri.

Guru yang menangani anak berkebutuhan khusus tentunya memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena harus menangani anak dengan berbagai macam disabilitas. Mulai dari ABK tunanetra dan pendengaran, disabilitas intelektual, hingga anak dengan gangguan komunikasi dan perilaku. 

Guru yang dibutuhkan ABK adalah guru lulusan pendidikan luar biasa yang mempunyai latar belakang pendidikan luar biasa dan pengetahuan pedagogi khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Penanganan ABK memerlukan keahlian multidisiplin: psikolog, dokter spesialis anak, dokter spesialis (terapi wicara, terapi fisik), guru yang dapat bekerjasama dengan konseling.

BACA JUGA:Beberapa Cara Untuk Mendidik Anak yang Tunarungu

BACA JUGA:Bisa Jadi Tempat Curhat Bagi Siswa, Inilah Deretan Peran dan Fungsi Guru BK di Sekolah

Salah satu tugas guru pendidikan khusus, yang belum pernah dilakukan oleh guru sekolah reguler, adalah mengidentifikasi dan menilai siswa. Identifikasi penilaian sebagai tolak ukur penentuan program yang tepat berdasarkan kemampuan, kebutuhan, dan karakteristik siswa.

Setiap aspek, baik yang berkaitan dengan aspek akademik, program khusus, maupun aspek sensorik, harus melalui tahap identifikasi evaluasi.

Sebagai seorang guru bagi anak-anak autis, Anda harus bersiap menghadapi berbagai tantangan yang sulit, salah satunya adalah melemparkan barang yang ada di sekitar mereka atau mengamuk secara tiba-tiba yang dapat melukai diri sendiri atau orang lain, menyerang hingga menggigit.

Dalam situasi seperti ini, guru harus berhati-hati dalam menangani perilaku yang terjadi tanpa menimbulkan cedera fisik. Dalam dunia pendidikan, tidak jarang ditemukan ada guru yang bersikap tidak baik terhadap siswanya, seperti memukulnya, namun jika berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus, yang terjadi justru sebaliknya dan justru siswalah yang menyakitinya. 

BACA JUGA:Manfaat Serta Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

BACA JUGA:Cara Mudah Untuk Ajarkan Bahasa Inggris pada Anak SD

Guru menjadi sasaran dari perilaku tantrum yang tidak terkendali dan dapat terjadi dengan cepat. Guru mungkin tidak punya waktu untuk menghindarinya.

Adapun gangguan perilaku lainnya, berbagai perilaku tidak wajar sering muncul seperti takut atau berteriak ketika ke kamar mandi atau tempat tertentu, menutup telinga saat bel berbunyi, dan membenci orang banyak. Kebingungan yang mereka alami saat melihat perubahan pada tubuh juga bisa menyebabkan mereka bertingkah aneh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: