Mengenal 4 Bahaya Kulit Ayam jika Dikonsumsi Secara Berlebihan

Mengenal 4 Bahaya Kulit Ayam jika Dikonsumsi Secara Berlebihan

Bahaya Kulit Ayam-Freepik-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Di balik kenikmatan dan kegurihan rasa dari kulit ayam, tersimpan berbagai risiko yang perlu diwaspadai apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Pemakaian kulit ayam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung.

Kulit ayam seringkali menjadi pilihan favorit bagi banyak orang, terutama jika disajikan dalnam bentuk digoreng. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan, terdapat potensi bahaya kulit ayam bagi kesehatan tubuh.

Dalam 100 gram kulit ayam yang dipanggang, terdapat sekitar 120 mg kolesterol dengan total lemak sekitar 40 gram. Jika kulit ayam digoreng, kandungan lemak dan kolesterol di dalamnya tentu akan menjadi lebih tinggi.

Karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi kulit ayam secara teratur dalam jumlah yang besar, karena tingginya kandungan lemak dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

BACA JUGA:Aneka Manfaat dari Buah Pisang untuk Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Menggali 9 Buah Berwarna Kuning dan Manfaatnya yang Luar Biasa untuk Kesehatan!

1. Kelebihan berat badan

Bahaya kulit ayam yang dikonsumsikan secara berlebihan yang pertama yaitu kelebihan berat badan. Mengonsumsi kulit ayam secara berlebihan dapat memicu peningkatan berat badan, terutama karena tingginya kandungan kalori pada kulit ayam, khususnya jika digoreng dengan tepung.

Apabila penggunaan kulit ayam tidak diatur, risiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkat. Kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi atau stroke.

2. Risiko penyakit jantung

Selain berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan, salah satu bahaya kulit ayam yang dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, terutama jika dikonsumsi bersama makanan tinggi kolesterol lainnya, seperti junk food.

Hal ini terkait dengan kelebihan kolesterol dalam darah yang dapat mengendap pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak tersebut dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah arteri. Jika proses ini terjadi di pembuluh darah jantung, dapat memicu penyakit jantung koroner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: