Kumpulkan Pengelola, Pj Bupati Banyumas Sebut Tempat Wisata Beresiko Boleh Buka Setelah Uji Layak

Kumpulkan Pengelola, Pj Bupati Banyumas Sebut Tempat Wisata Beresiko Boleh Buka Setelah Uji Layak

SOSIALISASI : Pj Bupati Banyumas (berpeci) mengumpulkan pelaku wisata yang ada di Kabupaten Banyumas, di Pendopo Wakil Bupati, Selasa (31/10/2023). Pengumpulan tersebut terkait kejadian kecelakaan di wahana jembatan kaca The Geong yang terjadi satu minggu-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengumpulkan para pengelola tempat wisata yang ada di Kabupaten Banyumas, Selasa (31/10). Hal ini merupakan imbas dari wisata maut jembatan kaca The Geong yang menewaskan satu wisatawan.

"Kita kumpulkan pengelola tempat wisata. Kita bicara soal pengelolaan kedepan.
Pertama, sebelum ada audit dan sertifikasi layak tempat wisata, kita tutup dulu semua wahana yang beresiko," kata dia.

Dia menambahkan, pekan ini akan mulai bekerja untuk memastikan auditnya. Semua diaudit sampai kemudian dinyatakan layak digunakan, terutama dari sisi keselamatan.

"Kita pastikan dulu semuanya aman. Semua tempat wisata yang kaca maupun tidak tetapi beresiko tinggi, kita pastikan dulu kelayakannya," ujar dia.

BACA JUGA:Menyelami 5 Kuliner Khas Bali yang Memikat Wisatawan Tionghoa

BACA JUGA:Wisata Pulau Komodo, Salah Satu Tempat Terindah di Indonesia

Terkait sampai kapan tempat wisata ditutup, masih belum diketahui. "Kita sudah bicara dengan pengelola wisata, dan mereka memaklumi," imbuhnya.

Dia katakan, tempat wisata atau wahana yang ditutup adalah yang beresiko tinggi, seperti flying fox, susur sungai, bungee jumping.

Sementara itu, Pengelola Baturraden Adventure Florest, Wiwit Yunihartono berharap adanya pelatihan khusus kepada para pelaku wisata yang beresiko.

"Misalnya seperti rafling. Karena itu berbasis resiko juga, terlebih jelang musim penghujan. Ini juga mungkin dirasakan teman-teman dari desa wisata lain-lain," ujar dia.

BACA JUGA:Wahana Jembatan Kaca di Baturraden Telan Korban Jiwa, Dinporapar Purbalingga Minta Semua Wahana Wisata Dicek

BACA JUGA:Baru 1 dari 6 Wahana Jembatan Kaca di Banyumas yang Memiliki Sertifikat Laik Fungsi, Salah Siapa?

Dia mengatakan, pelatihan selama ini masih sangat minim. Dan itupun inisiatif karena kebutuhan. Sedangkan peran dari dinas masih sangat minim.

Sementara itu, Salah satu pengelola jembatan kaca yang ada di Banyumas yaitu Wisata Safari See To Sky, Prayitno menjelaskan wahana jembatan kaca yang ada di cafe yang dikelolamya sudah memiliki standarisasi kajian.

"Sudah ada kajian dari DPU juga DED dari tim arsitek. Namun memang belum ada sertifikat layak fungsi. Nanti akan didaftarkan segera," kata dia.

Pihaknya menambahkan, untuk jenis kaca yang dipakainya menggunakan tempered dan sudah terdapat laminated. Bahkan ketebelan kacanya 2,4 cm.

BACA JUGA:Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Tidak Sesuai Standar, Ini Penjelasan Ahli

BACA JUGA:Pengelola Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Ditetapkan Tersangka

Dari kejadian tersebut, pihaknya berharap agar tim dari Pemkab Banyumas bisa bergerak dengan cepat sehingga wahana bisa dibuka kembali.  

"Sebab ini berdampak pada semua pelaku wisata. Pastinya ada ketakutan dari wisatawan. Karena di tempat saya saja terjadi penurunan 20-30 persen yang ke jembatan kaca. Sehari biasanya 200 pengunjung. Meski sebetulnya, yang utama di tempat kami adalah food and beverage. Bukan jembatan kaca. Jadi tidak begitu berpengaruh," tandasnya. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: