Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Tidak Sesuai Standar, Ini Penjelasan Ahli
TAK SESUAI : Wahana Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus, Limpakuwus, Sumbang, Banyumas Tidak Sesuai Standar.-DOK. RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Wahana jembatan kaca objek wisata The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, yang menyebabkan satu wisatawan meninggal dunia ternyata tidak sesuai standar.
Hal itu diungkapkan, Prof. Dr. Eng. Ir. Agus Maryoto, S.T., M.T. Ahli Tehnik Kontruksi saat konferensi pers di Pendopo Mapolresta Banyumas.
Dia mengatakan, secara struktur bangunan jembatan tidak rubuh secara keseluruhan.
"Struktur ini memang jembatan, ada penopangnya pilar, ada abutment. Keseluruhan ranka penyangga itu tidak rubuh keseluruhan, berdasarkan dugaan kami, kaca punya daya dukung, kapasitas daya dukung kaca ini sudah dibawa kapasitas kaca bekerja (tidak mampu, red)," ungkapnya.
BACA JUGA:Pengelola Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Ditetapkan Tersangka
BACA JUGA:Wahana Jembatan Kaca Taman Botani dan Menara Teratai Ditutup, Imbas Tewasnya Wisatawan di The Geong
Kaca yang digunakan sendiri pada jembatan tersebut berjenis tempered, diduga pecah karena beban yang bekerja lebih dan bukan kaca yang berjenis laminated tempered (sesuai standar, red).
"Makanya ini perlu perencanaan apakah betul atau tidak kemudian disambung pelaksanaannya. Sebelum suatu bangunan dibangunan, bangunan bisa dioperasikan ketika sudah melalui sertifikat laiak fungsi," bebernya.
Senada dengan hal itu,Dr. Nor Intang S.T, M.T, yang juga Ahli Tehnik Kontruksi menjelaskan, secara visual kontruksi jembatan kaca tersebut jika diamati seperti terbuat dari bahan bangunan bekas.
"Seperti tiang-tiangnya bahkan kalau saya liat itu tiangnya bekas, terus kacanya hasil pengamatan dan study, harusnya kacanya jenis Laminated Tempered," katanya.
BACA JUGA:Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Makan Korban, Begini Pengakuan Karyawan
Sehingga ditegaskan meski kaca yang dipakai ialah jenis tempered, namun karena tidak di laminating (laminated tempered, red) sehingga kaca tersebut tidaklah standar.
"Kaca yang dipakai tidak standar, beban yang bekerja melebihi kapasitasnya. Dia (kaca, red) sudah menurun dibandingkan dengan beban yang bekerja," ujarnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: