Berstatus Waspada, Warga di Kaki Gunung Slamet Kerap Mendengar Suara Gemuruh

Berstatus Waspada, Warga di Kaki Gunung Slamet Kerap Mendengar Suara Gemuruh

PENGECEKAN : Kepala BPBD Banyumas dengan timnya saat mengecek rambu dan jalur evakuasi potensi ancaman bencana Gunung Slamet, Senin (23/10/2023).-BPBD UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sejak berstatus waspada akibat adanya peningkatan aktivitas vulkanik pada Kamis (19/10/2023) lalu. Akhir-akhir ini warga di sekitar kaki gunung Slamet sering mendengar suara gemuruh.

Suara gemuruh yang diduga berasal dari aktivitas gunung Slamet yang saat ini berstatus level dua tersebut, mulai didengar oleh sejumlah warga Kabutapaten Banyumas di Kecamatan Baturraden.

Hal ini seperti yang diungkapkan, Kepala Desa Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden Kardi Daryanto.

Kardi mengungkapkan, sejak gunung Slamet berstatus waspada, pihaknya telah mendengar suara gemuruh yang terjadi beberapa kali.

BACA JUGA:Gunung Slamet Waspada, DPRD Minta Pemkab Hadirkan Ahli Vulkanologi untuk Edukasi Masyarakat

BACA JUGA:Memasak Menu Jangan Gandul, Dipercaya Menangkal Gunung Slamet Meletus

"Tadi pagi dan kemarin sore juga ada suara gemuruh dari arah Gunung Slamet," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (24/10/2023).

Dijelaskan, suara gemuruh yang terderah dari puncak Gunung Slamet tersebut kadang seperti suara guntur atau petir.

Senada dengan hal itu, Kepala Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden Barkah Pujianto mengungkapkan, suara gemuruh memang sering terdengar namun tidak seperti saat Gunung Slamet meletus pada tahun 2014 lalu.

"Suara gemuruh sudah ada, cuma tidak sesering pada tahun 2014," ungkapnya.

BACA JUGA:Status Aktivitas Naik, Wisata di Lereng Gunung Slamet Purbalingga Tetap Aman Dikunjungi

BACA JUGA:Status Gunung Slamet Naik Level, Baturraden Disebut Masih Dalam Radius Aman

Terpisah, Kepala BPBD Banyumas Budi Nugroho menerangkan, pihaknya saat ini telah melakukan rapat koordinasi termasuk mengejek jalur evakuasi.

"Kita sudah di lokasi sambil cek jalur evakuasi dan rambunya," bebernya.

Selain itu menurutnya, dilakukan overlay dengan rencana kontigensi ancaman bencana gunung Slamet. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: