Kuliner Legendaris di Kebumen, Nasi Penggel Pak Melan

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kebumen, sebagai salah satu daerah yang memiliki destinasi wisata berpotensial juga memiliki beragam daya tarik, salah satunya terletak pada kekayaan kuliner yang khas.

Salah satu hidangan unik dari Kebumen adalah Nasi Penggel, dinamai demikian karena nasi ini dibentuk bulat mirip seperti bola pingpong.

Nasi penggel memiliki ukuran yang kecil, biasanya disajikan sekitar 8-15 bulatan nasi dalam satu porsi yang disajikan dengan wadah daun pisang yang dibentuk.

 kemudian disajikan bersama dengan sayuran dan lauk pauk, sayuran yang disajikan dengan Nasi Penggel adalah lodeh santan dengan bumbu gurih yang sederhana.

 

BACA JUGA:Gudeg Bu Anik Pasar Wage, Kuliner Gudeg Asli Banyumas, Cek Menu dan Harganya

BACA JUGA:Soto Kriyik Bu Karsini, Kuliner Legendaris Purbalingga Sejak 1960

 

Kemudian lodeh santan tersebut dicampurkan dengan nangka muda, daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo. 

Sementara itu, lauk yang menyertai Nasi Penggel terdiri dari kulit dan jeroan sapi seperti babat, iso, kikil, tetelan, jantung, ginjal, paru, dan sejenisnya.

Bagi yang menginginkan lauk tambahan selain daging, dapat menambahkan tahu dan tempe mendoan sebagai pelengkap makanan.

Nasi Penggel biasanya dapat dijumpai selama pagi hari, mulai dari sekitar jam setengah enam pagi hingga jam sembilan pagi.

 

BACA JUGA:Menikmati Segarnya Soto Ayam Sokaraja Kuliner Khas Banyumas

BACA JUGA:Nasi Goreng Flamboyan, Kuliner Melegenda Purbalingga yang Harus Dicoba

 

Kamu dapat menikmati santapan sarapan khas ini di beberapa lokasi di Kebumen, seperti di sekitar alun-alun Kebumen. 

Selain di tempat tersebut biasanya jalan Pemuda Kebumen, dan juga di sepanjang tepi jalan raya Dukuh Gunungsari desa Karangpoh, sekitar satu kilometer ke arah barat dari pusat kota.

 

Nasi Penggel Pak Melan

Salah satu pedagang Nasi Penggel terkenal di Kebumen adalah Nasi Penggel Pak Melan, Nasi Penggel khas yang disajikan oleh Pak Melan telah menjadi kuliner legendaris di Kebumen.

Menjadi alasan mengapa warungnya selalu dipadati oleh pengunjung, Nasi Penggel Pak Melan dibuka mulai pukul 05.30 hanya sampai 08.00.

 

BACA JUGA:Tahu Kupat Mbah Djawi Kuliner Legendaris Banyumas Sejak 1948

BACA JUGA:5 Kuliner Khas Cilacap, Sulit Ditemui di Tempat Lain!

 

Karena biasanya pada waktu tersebut, stok nasi penggel di warungnya sudah habis terjual tanpa tersisa, dalam sehari bisa menghabiskan 15-20Kg beras

Di warung nasi penggel melan, mempersilakan pelanggan untuk mengambil sebanyak yang mereka inginkan sesuka hati dari bulatan-bulatan Nasi Penggel. 

Bulatan nasi Penggel ini diatur rapi dalam bakul dengan tatanan berlapis-lapis, setiap lapisan nasi dipisahkan oleh lembaran daun pisang.

Setelah itu, nasi yang diambil oleh pembeli akan diserahkan kepada Pak Melan, yang kemudian akan menyajikannya dengan menambahkan sayur dan lauk pauk sesuai selera.

 

BACA JUGA:Empal Kupat Bu Marsih, Kuliner Legendaris Purwokerto sejak 1970

BACA JUGA:Rekomendasi Kuliner Khas Purwokerto yang Harus Dicoba

 

Pak Melan merupakan generasi ketiga dari penjual Nasi Penggel di keluarganya, Dia menerima secara langsung resep otentik Nasi Penggel dari kakeknya, Mbah Darnuji. 

kemudian diwariskan kepada ibunya, Biyung Marwiyah, dari beberapa anak Ibu Biyung Marwiyah, hanya Pak Melan yang memiliki keterampilan dalam menghasilkan Nasi Penggel dengan sempurna.

Meskipun resep ini merupakan bagian dari warisan keluarga, menurut Pak Melan bahwa resep tersebut dapat diajarkan kepada siapa saja yang berminat untuk menjalankan usaha Nasi Penggel.

Nasi Penggel Pak Melan membuka warungnya  hanya selama lima hari dalam satu minggu, dengan jadwal tutup warung pada setiap Jumat dan Senin.

Meskipun begitu, ada anggota tetangga dan kerabat yang siap untuk menggantikan tempatnya sehingga Nasi Penggel dapat tetap tersedia setiap hari, Pak Melan mampu menjual ratusan pincuk Nasi Penggel dalam sehari.

Setiap pincuk Nasi Penggel ini sudah termasuk sayuran, lauk dengan tambahan tempe mendoan, serta disajikan dengan segelas teh hangat, hanya dijual dengan harga Rp 13 ribu rupiah. (*)

Sumber: