Polemik Lembar LKS Menyerupai Kartu Domino, Pengamat : Jika Berdampak Negatif Sebaiknya Ditarik

Polemik Lembar LKS Menyerupai Kartu Domino, Pengamat : Jika Berdampak Negatif Sebaiknya Ditarik

MIRIP DOMINO: Buku bergambar mirip kartu domino.-DINDIK UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Polemik materi lembar kerja siswa (LKS) kelas 1 salah satu sekolah dasar di Baturraden, yang menampilkan gambar menyerupai kartu domino dan kartu remi memunculkan fakta baru.

Buku terbitan dari kemendikbud juga menampilkan ilustrasi gambar yang sama, Pegiat Forum Interaksi Guru Banyumas (Figurmas) FA. Agus Wahyudi meminta agar seluruh pihak bisa lebih selektif dalam memilih buku ajar.

"Diupayakan jangan sampai ada kontra persepsi. Kalau sudah persepsi itu sulit mencari titik tamunya, saran saya menghindari contoh-contoh persepsi yang negatif," katanya.

Polemik lembar LKS tersebut yang menampilkan ilustrasi menyerupai kartu domino dan kartu remi ia menilai, akan menimbulkan banyak persepsi terutama bagi para orang tua murid.

BACA JUGA:Ramai Lembar LKS Ada Gambar Menyerupai Kartu Domino, Ini yang Akan Dilakukan Dinas Pendidikan Banyumas

BACA JUGA:Wali Murid di Baturraden Banyumas Sesalkan Isi Buku LKS Kelas 1 SD Memuat Gambar Permainan Domino

"Baik kalau kita sebagai pendidik, menghindari contoh gambar yang menimbulkan persepsi negatif. Agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan agar Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas turun melalui pengawas sekolah. Dan melakukan komunikasi, sebelum ditarik ada komunikasi dan verifikasi ke pihak sekolah kalau memang berdampak jangka panjang sebaiknya ditarik," ucapnya.

Agar hal serupa tidak terulang kembali ia meminta agar pihak sekolah, bisa lebih selektif lagi dalam menyeleksi buku ajar yang ditawarkan oleh penerbit.

"Pihak guru harus selektif, ketika ada tawaran buku harus selektif. Kalau ragu diskusi dengan guru guru yang lain. Yang kedua peran ongawas sekolah perlu melakukan audit buku buku yang sudah diedarkan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Ichya Mahluqie menjelaskan, buku terbitan dari Kemendikbud juga menampilkan ilustrasi gambar yang sama.

BACA JUGA:SDN 2 Langgongsari Diduga Lakukan Pungli, Wali Murid: Rapor Anak Saya Ditahan Sampai Sekarang

BACA JUGA:Korban Perundungan di Cimanggu, Cilacap, Belum Tentukan Akan Bersekolah kembali di Tempat yang Sama

Soal itu ia mengatakan, maksud dari penyusun buku adalah mengilustrasikan bilangan angka atau penjumlahan kedalam sebuah permainan kartu dan tidak mengarahkan pada jenis kartu tertentu.

"Sesuai dengan semangat kurikulum merdeka bahwa melalui paradigma belajar lebih menyenangkan dan lebih bermakna. Beberapa guru yg saya tanyakan juga tidak ada yang mempersepsikan itu sebuah pngenalan kartu remi atau domino ke anak, kalau kita lihat lebih detail lagi sebenarnya tidak spesifik mengarah ke kartu remi atau domino kalau menurut kami ya ini soal persepsi saja," tuturnya.

Meski begitu, ia menjelaskan, apabila hal tersebut meresahkan masyarakat, pihaknya akan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan.

"Minimal memberi masukan kepada Kemendikbud untuk lebih selektif dalam pemilihan ilustrasi gambar sehingga tidak menimbulkan persepsi yang berbeda yang dapat berakibat meresahkan masyarakat. Juga himbauan kepada  guru atau sekolah-sekolah di lingkungan Dindik lebih selektif dalam memilih buku sebagai panduan guru atau siswa," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: