Faktor Penyebab Perundungan di Lingkungan Sekolah yang Perlu Diwaspadai Guru dan Orang Tua

Faktor Penyebab Perundungan di Lingkungan Sekolah yang Perlu Diwaspadai Guru dan Orang Tua

Fenomena Perundungan Pelajar dan Pencegahanya-Suara Malang-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Perundungan atau pembullyan terhadap anak memang seringkali terlihat justru terjadi di dalam lingkungan sekolah, Padahal seharusnya sekolah menjadi tempat bagi mereka untuk belajar, mengasah ilmu, dan mengejar impian.

Korban perundungan, umumnya akan mengalami trauma dan ketakutan saat berinteraksi dengan teman-teman di sekolah.

Perundungan adalah tindakan penindasan, kekerasan, ancaman, atau tekanan terhadap individu lain, sehingga mengakibatkan mereka merasa malas, takut, dan terus-menerus terintimidasi di lingkungan sekolah.

Perilaku ini pada umumnya terjadi karena faktor ketimpangan kekuatan fisik, ekonomi, dan sosial antara sesama siswa.

 

BACA JUGA:Upaya Diversi Gagal, Pelaku Perundungan di Cilacap Resmi Jadi Tersangka, Kasus Dilimpahkan ke Kejaksaan

BACA JUGA:Berkaca dari Kasus Perundungan di Cilacap, Begini Cara Mencegah Bullying di Lingkungan Sekolah

 

Penting untuk mengetahui apa saja faktor penyebab agar kasus ini dapat dihindari ,mengapa siswa tersebut bisa melakukan perundungan atau pembullyan ini kepada siswa lainya.

Faktor penyebab dari tindakan perundungan yang dilakukan oleh antar siswa disekolah ini sebenarnya bermacam - macam.

 

Beberapa faktor penyebab siswa melakukan Perundungan di Sekolah

1.Terbiasa mengejek orang lain

Penyebab terjadinya perundungan adalah karena rasa senang ketika dirinya mengejek orang lain, tindakan ini yang pada awalnya dianggap sebagai candaan, ternyata mampu melukai perasaan korban dan bisa menyebabkan trauma.

Mengejek orang lain biasanya terkait dengan perbedaan ekonomi, ras, fisik, kemampuan, dan gaya hidup teman di sekolah, yang berbeda dengan pelaku intimidasi.

 

BACA JUGA:Marak Fenomena Perundungan Pelajar, Ini Cara Pencegahannya!

BACA JUGA:Korban Perundungan di Cimanggu, Cilacap, Alami Patah Tulang Rusuk, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat

 

2.Kurang percaya diri

Anak-anak dapat melakukan intimidasi jika mereka meragukan diri mereka sendiri, tindakan ini dilakukan untuk menyembunyikan ketidakpercayaan diri yang dimilikinya.

Sehingga terjadi perbuatan intimidasi untuk menekan teman di sekolah yang memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pelaku perundungan.

 

3.korban kekerasan di lingkungan rumah

Perundungan juga dapat terjadi karena pelaku sebelumnya pernah menjadi korban kekerasan di lingkungan rumah.

Jika seorang anak mengalami kekerasan dalam keluarganya atau menyaksikan orang tuanya terlibat dalam pertengkaran, kemungkinan besar anak tersebut akan melakukan bullying terhadap teman-temannya di sekolah.

 

BACA JUGA:Tips Untuk Orang Tua Jika Anak Mengalami Perundungan!

BACA JUGA:Kabar Korban Perundungan di Cimanggu, Cilacap Meninggal Dunia, Kasatreskrim : Itu Hoaks

 

Hal ini karena mental dan emosional pelaku menjadi tidak stabil dan melampiaskan kepada orang yang mungkin dianggap lebih lemah daripada dia.

 

4.Kelewat dibebaskan oleh Orang Tua

Terdapat beberapa orang tua yang memang memberikan kebebasan yang berlebihan dalam mendidik anaknya.

Selalu mengizinkan anak untuk melakukan segala hal yang membuat mereka senang, pendekatan orang tua ini dikenal sebagai pola asuh permisif.

Akibatnya, anak merasa memiliki kebebasan yang tidak terbatas untuk melakukan segala sesuatu tanpa merasa memiliki rasa bersalah.

 

BACA JUGA:Buka Hari Pertama MPLS Serentak, Bupati Banyumas: Jauhi Perundungan

BACA JUGA:Pelajar SMP di Cilacap Lakukan Perundungan Terhadap Sesama Pelajar, Pelaku Diamankan Polisi

 

5.Kurang rasa Empati terhadap sesama

Sejak dini, penting bagi seorang anak untuk mengembangkan empati terhadap orang lain, sebagai upaya mencegah perilaku bullying dan memupuk penghargaan terhadap perasaan sesama.

Kekurangan empati dapat menjadi pemicu terjadinya bullying, saat melakukan bullying pelaku mungkin merasa tindakannya hanya sebagai bercandaan.

Padahal bagi perasaan korban, hal tersebut dapat menyebabkan kesakitan dan penderitaan yang dirasakan setelahnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: