Kasus Angka Kematian Ibu Bersalin di Purbalingga Butuh Penanganan Serius

Kasus Angka Kematian Ibu Bersalin di Purbalingga Butuh Penanganan Serius

Pada Jumat 25 Agustus saat Germas di Kertanegara, Bupati kembali mengingatkan penurunan stunting dan AKI. (Humpro Setda untuk Radarmas)--

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Jusi Febrianto mencatat, angka kematian ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Purbalingga tahun 2023 sampai Agustus ini sudah mencapai 10 kasus. 

 

"Pada bulan kedelapan tahun 2023 ini di Kabupaten Purbalingga sudah mencapai 10 kasus. Artinya ini warning system sudah menyala," katanya, Jumat 25 Agustue 2023.

 

Tercatat 10 kasus tersebut, sebanyak 5 kasus diantaranya disebabkan pendarahan, 1 infeksi dan 3 karena penyakit jantung serta eklampsia 1 kasus. 

 

Sejumlah upaya sudah dilakukan, mulai dari pemeriksaan deteksi risiko tinggi (risti) kehamilan di Bidan desa dan Puskesmas. Kemudian rujukan hamil risti ke rumah sakit, serta penyiapan kesiapsiagaan kegawatdaruratan persalinan di rumah sakit.

 

BACA JUGA:Paska Penetapan DCS, Purbalingga Nihil Permohonan Sengketa Proses Pemilu

BACA JUGA:Lerai Suami Bertengkar, Warga Karangjengkol Meninggal Dunia

 

"Upaya memfasilitasi para bumil terus dilakukan kerjasama dengan jajaran sampai tingkat bawah. Bahkan selain kader kesehatan desa, juga melalui kader PKK desa," ujarnya. 

 

Program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah "Jateng Gayeng, Nginceng Wong Meteng (memantau orang hamil) juga sudah dilakukan di setiap jajaran sampai bawah. Jika semua sinergitas dilaksanakan, maka optimis akan sangat membantu pemerintah menekan angka kematian ibu dan bayi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: