Angka Kematian Ibu Hamil Jadi Sorotan di Kecamatan Ajibarang, Hingga Pertengahan 2023 Ada Empat Kasus
Dalam mini lokakarya di Pendopo Ajibarang, Kamis (20/7) diketahui AKI di wilayah Ajibarang sampai pertengahan tahun ini empat orang.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADAR BANYUMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kecamatan Ajibarang sampai pertengahan tahun ini masih fokus pada angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI). Khusus AKI saat ini menjadi sorotan mengingat sudah ada empat kasus kematian ibu hamil di Ajibarang hingga pertengahan tahun ini.
Hal itu terungkap dalam mini lokakarya tingkat Kecamatan Ajibarang pada Kamis (20/7). Pada mini lokakarya tersebut melibatkan Camat Ajibarang, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Banyumas, kepala desa, kader kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Banyumas selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pendamping.
Camat Ajibarang, Arif Efendi, A.P., M.Si dalam mini lokakarya tersebut meminta pada kepala desa untuk membantu pihak kecamatan dalam upaya pencegahan Angka Kematian Ibu (AKI). Salah satu upaya pencegahan dengan kepala desa mengetahui jumlah ibu hamil beresiko tinggi di wilayahnya. Dengan demikian diharapkan penambahan kematian ibu hamil beresiko tinggi di wilayah Ajibarang dapat dicegah.
"Saya mendapat informasi Ajibarang sudah empat ibu hamil yang meninggal," katanya.
BACA JUGA:Ada Tiga Kasus Kematian Ibu di Cilacap Sejak Januari 2023
Dilanjutkannya pada para kader kesehatan di Ajibarang, Arif meminta kader rajin mengingatkan ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya. Dalam satu periode kehamilan sepengetahuannya paling sedikit ibu hamil harus menjalani enam kali periksa kehamilan. Selain mengingatkan, kader juga juga dapat memberikan konseling, edukasi atau penyuluhan kesehatan pada ibu hamil.
"Persoalannya terkadang masih ada yang takut memeriksakan kehamilan karena dianggap berbayar. Yang seperti ini perlu diedukasi," terang dia.
Adapun penyebab tertinggi kematian ibu hamil karena eklampsia. Eklampsia terjadi pada saat kehamilan yang menimbulkan resiko kematian tinggi pada ibu hamil.
"Ibu hamil mendadak tensinya tinggi. Bisa 180/120 mmHg sampai 200/120 mmHg," pungkas Camat. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: