Permintaan Pasar Kurang, Peluang Kembangkan Jagung
Pembuatan demplot dalam pelatihan tematik penanaman jagung tanpa olah tanah, Selasa (5/6) di komplek Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumpiuh-SUWINARTO UNTUK RADARMAS-
BANYUMAS-Komoditas jagung memiliki peluang ekonomi untuk dikembangkan petani. Terlebih, bagi yang areal persawahan kerap kekurangan air.
"Saat ini, permintaan pasar jagung belum terpenuhi," kata Koordinator Penyuluh Balai Penyuluh Pertaniaan (BPP) Kecamatan Sumpiuh, Suwinarto, Rabu (7/6).
Sehubungan dengan hal tersebut, BPP Kecamatan Sumpiuh mendorong petani untuk tanam jagung. Sebanyak 30 orang petani dibekali pelatihan.
Pelatihan mengusung konsep penanaman jagung tanpa olah tanah dan perlakuan organik. Sehingga, petani bisa lebih berhemat dalam biaya produksi.
"Sawah yang kekurangan air, jangan dipaksakan padi. Ada potensi jagung sebagai alternatif," imbuh Suwinarto.
BACA JUGA: Harga Sumber Protein Hewani Fluktuatif, Omset Stabil
Namun demikian, BPP juga memetakan kendala yang dihadapi dalam penanaman jagung. Diantaranya, soal disiplin petani untuk membenahi pola tanam tiga musim. Jagung ditanam setelah musim ke dua untuk memanfaatkan tanah bero.
Kebanyakan petani masih kerap mengulur-ulur waktu tanam. Sehingga, pola tanam tidak teratur dan berdampak hanya dua musim dalam setahun.
Disiplin pola tanam penting pada penanaman jagung. Agar tepat waktu. Sehingga, petani bisa tanam dan jual hasil panen.
"Mengajak pemerintah desa untuk mengalokasikan dana desa program ketahanan pangan dan hewani ke tanaman jagung dan ternak, sehingga berkesinambungan," tukas Suwinarto. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: