Pemuda yang Perang Sarung Merupakan Pelajar dari Banjarnegara, 14 Orang Diamankan
Polisi tengah memeriksa sejumlah pelajar yang terlibat perang sarung.-POLSEK BUKATEJA UNTUK RADARMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Polisi dari Polsek Bukateja mengungkapkan ada 14 pemuda atau pelajar yang terlibat perang sarung di Bukateja, Kabupaten PURBALINGGA, Selasa, 4 April 2023.
Hal itu diketahui setelah dua pelajar yang terlibat perang sarung diamankan oleh warga dan diserahkan ke Polsek Bukateja.
Kapolsek Bukateja Iptu Rohmat Setyadi mengatakan, setelah dua pemuda tersebut dibawa ke Polsek Bukateja, dua belas orang lainnya yang turut dalam peristiwa kemudian datang menyerahkan diri ke Polsek Bukateja.
"Mereka datang ke Polsek Bukateja pada pagi harinya (Rabu pagi, red), setelah mengetahui temannya ditangkap," katanya, Rabu, 5 April 2023.
BACA JUGA:Bikin Resah, Perang Sarung antar Kelompok Pemuda Dibubarkan Warga di Bukateja
Total ada 14 pemuda yang sudah dimintai keterangan di Polsek Bukateja terkait peristiwa perang sarung. "Seluruhnya merupakan pelajar asal Kabupaten Banjarnegara," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan diketahui peristiwa berawal dari adanya pesan WhatsApp dari orang tidak dikenal kepada salah satu pemuda asal Kabupaten Banjarnegara. Isi pesan tersebut, mengaku dari pemuda Desa Cipawon mengajak untuk perang sarung.
Mendapat tantangan melalui pesan WhatsApp, kemudian 14 pemuda dari Kabupaten Banjarnegara mendatangi Desa Cipawon menggunakan sepeda motor. Saat sampai, mereka bertemu dengan sejumlah pemuda, namun kemudian pemuda yang ditemui lari masuk ke perkampungan.
"Pemuda asal Kabupaten Banjarnegara kemudian mengejar ke perkampungan Desa Cipawon. Karena menimbulkan kegaduhan, kemudian warga setempat keluar dan berhasil menangkap dua orang sedangkan lainnya kabur," ucapnya.
Kapolsek menambahkan 14 pelajar yang sudah dimintai keterangan kemudian diberikan langkah pembinaan. Seluruhnya membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan membuat resah warga. Mereka kemudian diserahkan kepada orang tua diketahui pihak sekolah di Mapolsek Bukateja.
Dia juga membantah, narasi yang muncul di media sosial terkait perang sarung tersebut. Dalam keterangan video disampaikan bahwa dua pemuda tersebut merupakan kelompok gengster yang membawa parang.
"Dari keterangan dua pemuda yang diamankan, serta barang bukti yang ada tidak ditemukan senjata tajam. Hanya ditemukan tiga sepeda motor, satu buah sarung dan lima handphone milik mereka," jelasnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: