Petani Milenial: Kendala Modal dan Resiko

Petani Milenial: Kendala Modal dan Resiko

Petani milenial Iqbal berada di kebun cabai hijau besar di Desa Watuagung, Tambak, Kamis (2/3). Meski berkali-kali gagal, harus tahan banting untuk bertahan. -Fijri/Radarmas---

BANYUMAS - Regenerasi petani milenial atau petani muda di wilayah Kabupaten Banyumas masih minim. petani milenial asal Kecamatan Tambak Iqbal Ma'arif (27) dan Indra Budi (27) menilai minimnya regenerasi dipengaruhi berbagai hal. Antara lain kendala modal dan resiko.

 

Petani disebut Iqbal kalau bisa dalam kondisi apapun tetap tanam. Meski musim penghujan sekalipun yang menjadi momok petani.

 

"Petani milenial membutuhkan modal besar dengan resiko yang besar juga. Gagal panen berimbas pada berat untuk mengawali usaha lagi," ujar Iqbal.

 

Petani milenial memiliki persoalan yang kompleks. Antara lain faktor musim dan harga pupuk non subsidi dan pestisida yang mahal. Lalu, belajar mendapatkan solusi untuk semua permasalahan yang muncul pada tanaman. Hingga membangun pemasaran.

 

"Petani milenial harus tahan banting karena terus belajar di sepanjang usaha menanam," imbuh Iqbal.

 

Iqbal menceritakan sudah berkali-kali gagal bersama Indra. Namun, tahan banting untuk memulai tanam lagi dan masih berupaya untuk selalu eksis sebagai petani milenial. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: