Di Wilayah Pegunungan, Layanan Mobil Haji Keliling Kerap Terkendala Sinyal

PURWOKERTO - Kabupaten Banyumas dipilih menjadi tempat sosialisasi keuangan haji oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Jumat ini (2/12).

Dalam kegiatan ini, KanKemenag Banyumas salah satunya mengusulkan agar dapat difasilitasi bantuan penguatan sinyal terkait layanan mobil jemput haji keliling (Si Jembhling) yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah-wilayah pegunungan di Banyumas.

Dimoderatori oleh KaKanKemenag Banyumas, H Azis Muslim, SAg MPdI, bertindak selaku narasumber dari anggota Badan Pelaksana BPKH, anggota Dewan Pengawas serta dari anggota Komisi VIII DRR pusat.

BACA JUGA:28 Penderita HIV/AIDS di Banjarnegara Meninggal Dunia

KaKanKemenag Banyumas, H Azis Muslim, SAg MPdI dalam sambutannya mengatakan di tengah kenaikan biaya perjalanan haji untuk pemberangkatan haji tahun 2022, Kemenag sangat terbantu oleh BPKH. Tidak dibayangkan dengan kenaikan biaya perjalanan haji tahun 2022 yang luar biasa jika tidak dibantu subsidi pembiayaan haji oleh BPKH.

"Jemaah haji benar-benar terbantu dengan optimalisasi keuangan haji yang dikelola secara profesional oleh BPKH," katanya.

Azis mengungkapkan BPKH menjadi bukti negara hadir dan memperhatikan bagaimana keuangan haji dikelola secara transparan, akuntabel dan profesional serta melibatkan para ahli dibidangnya. KanKemenag Banyumas selain telah diberi anggaran untuk membangun Gedung Pelayanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT) oleh pemerintah juga diberikan mobil layanan haji keliling dari BPKH yang dinamai Si Jembhling atau Sistem Informasi Jemput Haji Keliling.

BACA JUGA:Bencana 2022 di Banyumas dalam Data, Paling Banyak Terjadi di Gumelar, Ini Data Kecamatan Lain dari BPBD

"Saat launching bantuan mobil layanan haji keliling dari BPKH, kami memberikan beberapa masukan diantaranya agar bagaimana ke depan desain bantuan mobil haji keliling dari BPKH bisa lebih fleksibel," terangnya.

Adapun kondisi mobil haji keliling bantuan dari BPKH sendiri untuk posisi bagian tengah mobil sudah paten sehingga tidak bisa digunakan untuk banyak kegiatan operasional yang lain selain pelayanan haji.

"Kami juga usul agar dibantu fasilitasi terkait kekuatan sinyal dalam pelayanan mobil jemput haji keliling. Ketika keliling melayani ke daerah-daerah pegunungan, petugas kerap kesulitan sinyal," pungkas Azis. (yda)

Sumber: