Kebakaran Didominasi Korselting Listrik, Kerugian Capai Rp 2,2 M, Begini Pencegahannya Menurut Damkar Banyumas
Ilustrasi - Kebakaran di kelurahan mersi -Foto Damkar untuk Radarmas-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dari awal tahun hingga Kamis (24/11) saat ini tercatat 95 kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Banyumas. Dengan penyebab yang didominasi korsleting listrik.
Kebakaran rumah tinggal, bangunan ekonomi, bangunan pemerintah, dan kendaraan itu telah menimbulkan kerugian sebesar Rp. 2.2 Miliar.
Untuk mencegah agar kebakaran serupa tidak terjadi, Kepala UPT Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Banyumas, Andaru Budilaksono mengatakan, warga harus lebih hati-hati.
"Rata-rata korsleting listrik karena kabel yang digunakan dirumah itu tidak standar, bukan kabel SNI, kemudian karena stop kontak yang dikasih numpuk itu juga berbahaya dan menjadi penyebab memicu api," katanya.
Stop kontak yang disambungkan terlalu banyak, Ia melanjutkan, akan membuat kabel panas.
Adapun untuk kejadian kebakaran di Desa, Andaru melanjutkan, masih didominasi oleh tungku.
"Kalau di desa-desa kebanyakan kasusnya, tungku kayu. Ditinggal dikira sudah mati, ternyata yang dibawanya masih nyala, akhirnya timbul api lalu membesar, karena kayu bakar juga dijejer disamping tungkunya," jelasnya.
Pihaknyapun menghimbau masyarakat, agar menggunakan kabel ber SNI dan tidak menyambungkan banyak stop kontak.
BACA JUGA:Banjir Sungai Kranji Purwokerto, Rendam Rumah di Kelurahan Kranji dan Sokanegara
"Pakailah kabel yang ber SNI, jangan numpuk-numpuk stop kontaknya. Dan apabila meninggalkan rumah dalam waktu yang lama stop kontak itu dicabut kayak TV, kipas angin dan lainnya itu dicabut semuanya, karena apabila masih mati, itu sebenarnya listrik masih ngalir, sehingga ditakutkan terjadi konslet dan memicu kebakaran," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: