DAS Serayu Rusak Parah Akibat Alih Fungsi Daerah Tangkapan Air dan Sedimentasi, Ini Kata Pengamat
Eddy Wahono, Ketua Forum Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Hilir, Rabu (24/8/2022).-AHMAD ERWIN/RADARMAS-
"Dan selaku pemanfaat dalam hal ini Indonesia Power dan masyarakat dilima Kabupaten inipun tidak bisa berpangku tangan, ini harus serta merta untuk menjaga serayu ini agar kembali lestari," tuturnya.
Terkait sedimentasi yang mengendap di Waduk Mrica, Eddy juga menerangkan, setiap tahunnya sedimentasi yang digelontor dari waduk itu melalui flushing ke Sungai Serayu bagian hilir berkisar 1 juta meter perkubik.
"Kalau kita akumulasikan pertahun, itu satu tahun tidak kurang 1 juta meter kubik yang digelontor untuk hitungan pertahun," jelasnya.
BACA JUGA:Rencana Pendirian SLB Negeri di Banyumas Belum Jelas
Akan tetapi 1 juta meter kubik itu, hanya sekian persen dari 137 juta meter kubik sedimen yang mengendap di waduk Mrica.
"Sekarang yang tertutup lumpur itu 87 persen luasan waduk Mrica, artinya kalau dihitung bilangan meter kubik berarti kurang lebih 137 juta meter kubik ada diatas sana," imbuhnya.
Sedimen itupun, Ia paparkan, tidak semuanya harus di flushing ke serayu bagian hilir.
"Jadi tidak bisa semuanya itu di flushing ke sungai serayu, jadi dibutuhkan upaya mengeruk dan memindahkan ketempat lain, tidak semuanya ke sungai serayu, dan disini BBWSO diharapkan juga melakukan pengawasan secara periodik untuk dampak flushingnya," paparnya.
BACA JUGA:Fasilitas Lampu Penerangan Gedung Kesenian Soetedja Masih Kurang
Dengan kondisi itupun, menurutnya, dibutuhkan upaya konservasi bersama dari berbagai komponen maupun elemen masyarakat.
"Kita harus sama-sama mendorong konservasi sungai ini, dan ini juga harus menjadi isu utama dalam pembangunan, sehingga insyaAllah untuk pengendalian sungai itu bisa dilakukan dengan baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: