Sampah Menumpuk Masih Terus Berulang di Purwokerto

Sampah Menumpuk Masih Terus Berulang di Purwokerto

Kondisi sampah yang menumpuk hingga ke jalan PURWOKERTO-Pemkab Banyumas telah mendapat adipura selama empat tahun berturut-turut. Data Radar Banyumas sejak 2014-2018. Di tahun ini pun, Pemkab Banyumas berharap meraih adipura dimana pengumuman dilakukan Februari 2020 mendatang. Sayangnya, dibalik keinginan mendapatkan adipura sebegai ajang prestise, permasalahan sampah mendasar belum terurai. Sejak akhir tahun lalu, atau sejak musim hujan dimulai sampah selalu menumpuk di TPST. Bahkan, di awal tahun ini, terulang lagi kasus kendaraan pengangkut sampah yang tersendat karena akses jalan. Seperti pantauan Radar Banyumas, sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Berkoh kembali menumpuk. Ironisnya, belum dimuat kembali sejak Sabtu,(4/1) pekan lalu, hingga Rabu (8/1) kemarin. Nardi, petugas operasional TPST Berkoh mengatakan, sampah di TPST tersebut kembali tidak diangkut sejak 4 hari yang lalu. "Tanggal satu, dua dan tiga itu masih dimuat, terus setelah itu belum dimuat sampai sekarang, makanya itu sudah numpuk lagi," kata Nardi kepada Radar Banyumas. Dari hasil penelusuran yang dilakukan, sampah menumpuk akibat hujan. Sehingga kondisi jalur yang ditempuh menuju TPA Cunil licin untuk dilalui truk pengangkut sampah, yang kemudian membuat truk pengangkut sampah kembali tidak beroperasi optimal. Nardi mengatakan, alibi tidak diangkutnya sampah karena faktor jalan licin. "Kalau faktor lain tidak ada, paling karena faktor musim penghujan, jadi jalannya licin ke TPA, apalagi sampah yang masuk kesini bukan hanya dari RW 3, tetapi ada juga sampah dari Sokawera, Karangbeda, jadi bukan wilayah sini saja, makanya sampahnya juga banyak seperti itu," ungkapnya. Menurutnya, dengan kondisi seperti itu, pihaknyapun merasa sedih. Apalagi di musim penghujan tahun sebelumnya sampah bahkan pernah menumpuk hingga ke depan Kantor BPBD Banyumas. "Saya sedih karena kalau sampah sampai sebelah barat itu, sampah itu paling kita nambahnya ke atas. Dan saya juga bingung soalnya yang ambil sampah itukan dari Dinas. Jangan sampai terus-terusan seperti itu, karena tahun lalu pernah sampai depan BPBD itu ke arah selatan dekat jembatan juga," pungkasnya. Ngadimin, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas saat dikonfirmasi oleh Radar Banyumas kembali menjelaskan hal yang sama seperti diakhir tahun 2019. Kata dia, kembali menumpuknya sampah dikarenakan truk yang tidak dapat beroperasi optimal di musim penghujan akibat kondisi jalan menuju ke TPA Cunil licin. Terpisah Taryono, Kepaka Seksi Pembangunan Jalan DPU Banyumas menjelaskan, akses jalan ke TPA Cunil itupun telah direncanakan pada tahun 2020 dengan menggunakan APBD dua, dana Kabupaten. "Tahun 2020 ini direncanakan itu yang licin yang turun itu kalau pengangkut itu masuknya mau ditangani itu harus pakai semen beton bukan aspal tapi beton seperti jalan-jalan gede itu, karena masalahnya di sana itu tanahnya masih lembek, kalau pakai aspal takutnya amblas lagi atau jebol kembali. Sementara kalau anggarannya menggunakan APBD 2, dana Kabupaten," tuturnya. Menurutnya, untuk waktu pelaksanaanpun diusahakan lebih cepat untuk dikerjakan. "Terus waktunya pelaksanaan yah inisih kita diusahakan lebih cepat yah, maksudnya saya tidak bisa menentukan mau bulan apa, bulan apa, takutnya saya meleset itu karena harus melalui proses lelang, padahal lelang itu sendirikan juga belum tentu sekali lelang langsung ada pemenang terus dikerjainkan belum tentu, jadi mungkin antara maret paling cepat mudah-mudahan sebelum maret sudah mulai gitu. Paling cepat itu, tapi kita jga lagi berusaha untuk lebih cepat lagi, karena harus melalui lelang sih," pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: