Suara Ledakan Pipa PT Geo Dipa Energy Masih Terdengar Hingga Perkampungan

Suara Ledakan Pipa PT Geo Dipa Energy Masih Terdengar Hingga Perkampungan

Tanah-di-sekitar-sumur-menghitam-pasca-ledakan BANJARNEGARA - Pasca ledakan pipa HCE 30 A Senin (13/6) lalu, hingga Rabu (15/6) suara keras masih terdengar hingga perkampungan penduduk. Suara ini berasal dari hembusan uap yang keluar dari lubang pipa di sumur PT Geo Dipa Energy di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Sekdes Karangtengah, Udin S. mengatakan, hingga semalam, suara nyaring masih terdengar hingga ke Dusun Pawuhan yang berjarak 700 meter dari lokasi sumur. Suara bersumber dari hembusan uap dari pipa yang meledak. Tak dipungkiri, hal ini menimbulkan kecemasan warga. Meskipun demikian, suaranya sudah tidak sekeras pada hari pertama. "Masih bunyi terus. Kalau asapnya sih tidak begitu jauh. Cuma suaranya masih terdengar sampai ke rumah penduduk," kata dia. Udin mengatakan di Desa Karangtengah terdapat lima buah sumur di empat lokasi. Lokasi sumur ini berdekatan dengan ladang milik warga. Ledakan yang terjadi Senin (13/6) bukanlah yang pertama kalinya. "Melihat situasi yang sekarang si masih takut. Apalagi banyak warga yang lalu lalang lewat dekat pipa dan sumur," ungkapnya. Udin menambahkan, ada delapan ladang milik warga yang terkena dampak yang terkena semburan lumpur panas akibat ledakan pipa. "Untuk kerugian saat ini sedang dihitung. Para pemilik ladang sudah diminta untuk menjunjukkan batas ladang milik mereka yang terkena semburan," jelasnya. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Banjarnegara, Singgih Haryono mengaku belum mendapat laporan kerugian lahan pertanian warga yang terdampak ledakan. "Saya belum dapat laporan. Kita juga belum diminta untuk menghitung kerugian. Mungkin fokusnya masih untuk menangani korbannya dulu," paparnya. Pjs GM PT Geo Dipa Energy, Burhan mengatakan telah melakukan sejumlah langkah pengamanan. Diantaranya melakukan buka tutup katup dan sterilisasi. Burhan mengatakan, pipa yang meledak ini bertekanan tinggi. "10 sampai 11 bar," jelasnya. Kapolres Banjarnegara, AKBP Saiful Anwar mengaku masih menunggu hasil investigasi penyebab ledakan. "Belum bisa dipastikan penyebab ledakan," kata dia. (drn/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: