Angkutan Barapundi Banjarnegara Mogok Beroperasi

Angkutan Barapundi Banjarnegara Mogok Beroperasi

BANJARNEGARA -Awal angkutan penumpang Banjarnegara - Punggelan - Wanadadi (PAP Barapundi) dilema. Gara-garanya penghasilan yang didapatkan tidak seimbang dengan operasional. Angkutan Barapundi Banjarnegara Mogok Beroperasi Untuk sopir, mereka hanya mendapatkan upah Rp 40 ribu perhari. Sedangkan kondektur hanya Rp 35 ribu. Meski penghasilan sudah dipres, juragan mereka kurang puas karena harus mengeluarkan dana ekstra untuk perbaikan mobil. Jalur trayek yang rusak parah membuat onderdil cepat rusak dan rutin diperbaiki. Ketua Paguyuban PAP Barapundi, Suratman mengatakan hal ini menjadikan awak angkutan mogok. "Rencana kita mogok tiga hari sejak Senin," kata dia. Namun mogok akhirnya hanya berjalan efektif dua hari. Dan mulai kemarin, mulai beroperasi kembali. Penyebabnya, asap dapur harus tetap mengebul. Anak-anakpun tetap harus bersekolah. Dikatakannya, kerusakan jalan yang parah menyebabkan per harus diganti dua hari sekali. Menurut dia, ada saja per yang patah dan harus diganti. Harganyapun cukup mahal Rp 80 ribu per batang. Padahal, dalam kondisi jalan normal per bisa awet hingga berbulan-bulan. Menurut dia, para juragan sering mengeluh karena harus sering membeli onderdil. Dengan setoran rata-rata per hari hanya Rp 100 ribu, bisa minus untuk beli onderdil. Sebab selain per, ada onderdil lainnya yang harus diganti. Dengan usia mobil yang tidak lagi muda, bodi cepat sobek. "Mobil rata-rata sudah usia lanjut, ada yang tahun 1985 masih beroperasi," ucapnya. Sedangkan yang paling muda lansiran 2007. Padahal, tidak semua armada sudah lunas. Dia menyebut dari 42 unit, 30 persennya masih ngangsur ke bank. Dengan banyak pengeluaran ditambah angsuran ke bank, juragan mikro bus harus nombok. (drn/nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: