Bantuan Sekolah Kabupaten Banjarnegara Bakal Distop

Bantuan Sekolah Kabupaten Banjarnegara Bakal Distop

Jika Terbukti Aksi Corat-Coret BANJARNEGARA – Sanksi tegas atas aksi konvoi dan corat-coret tidak hanya ditujukan kepada para siswa. Jika sanksi untuk para siswa yakni tidak lulus dan penahanan ijazah, untuk pihak sekolah diberi sanksi bantuan dana untuk sekolah tersebut akan dihentikan. Bantuan Sekolah Kabupaten Banjarnegara Bakal Distop Hal ini terungkap saat rapat dengar pendapat antara komisi IV DPRD dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Kementerian Agama Banjarnegara, Senin (16/5). “Bagi sekolah yang tidak memperdulikan persoalan ini (corat-coret dan kelulusan), maka bantuan dana akan dihentikan. Seperti DAK atau dana-dana lain,” ujar ketua komisi IV DPRD Banjarnegara Syamsulloh Affandi. Untuk nasib sekolah yang beberapa waktu lalu siswanya melakukan aksi konvoi dan corat-coret, akan dikaji terlebih dahulu. Namun jika terbukti tidak ada upaya dan membiarkan aksi tersebut terjadi, maka ancaman untuk menghentikan dana bantuan bisa dilakukan. “Tetapi untuk tahun depan, jika ada siswa yang melakukan aksi konvoi dan corat-coret sebagai bentuk perayaan kelulusan, maka pihak sekolah akan langsung disanksi,” tandasnya. Mengenai sanksi bagi siswa, menurut Syamsulloh, jika terbukti mempengaruhi teman-temannya, maka siswa tersebut tidak dilulusakn. Namun jika hanya sekedar terlibat, maka yang bersangkutan ijazahnya ditahan. “Yang kesalahannya tidak bisa ditolerir, seperti mempengaruhi teman-temannya, berbuat seronok itu tidak akan dilulusakn. Sedangkan yang lain, ijazahnya akan ditahan” imbuhnya. Kepala Dindikpora Banjarnegara, Noor Tamami mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya tetap akan mendata siswa-siswa yang melakukan konvoi dan corat-coret seragam sekolah beberapa waktu lalu. “Jika memang terbukti telah memprovokatori teman-temannya, maka tidak dilulusakan,” kata dia. Menurut dia, kesepakatan ini juga berlaku untuk siswa tingka SMP yang tidak lama lagi akan ada pengumuman kelulusan. Jika terlihat ada siswa yang melakukan konvoi dan corat-coret, maka SMP tersebut tidak lagi menerima bantuan. “Pengumuman kelulusan SMP sepertinya saat Bulan Ramadan. Meski usianya lebih kecil, namun kemungkinan untuk melakukan konvoi dan corat-coret tetap ada,” ungkapnya. Menurutnya, perayaan kelulusan bisa dilakukan dengan hal-hal yang positive. Seperti mengadakan baksos atau membikin nasi tumpeng. “MIsalnya saja, baju seragam yang selama ini dipakai dikumpulkan kemudian diberikan kepada yang membuthkan,” imbuh Tamami. Bupati Banjarnegara Sutedjo, Slamet Utomo dihadapan siswa saat menjadi pembina upacara di SMK Panca Bakti meminta kepada siswa agar dalam merayakan keberasilannya tidak melakukan tindakan yang justru akan mencemarkan nama sekolah sendiri. “Belum lama ini saya mendapat kabar kurang baik terkait dengan perayaan kelulusan siswa yang berujung kepada tindakan kurang senonoh yang dilakukan oleh sejumlah oknum siswa. Karena dimunculkan di media sosial maka hampir seluruh masyarakat bisa mengaksesnya,“ kata dia. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: