Tanggul Kritis Ancam 500 Rumah

Tanggul Kritis Ancam 500 Rumah

Banjir, Dipastikan Rendam Dua RW CIMANGGU-Tanggul sungai Cikawung, di Desa Karangreja, Kecamatan Cimanggu yang jebol Kamis pekan lalu, ternyata bukan satu-satunya sumber masalah bagi warga setempat. Pasalnya, ada dua titik lainnya sepanjang kurang lebih 300 m dan mengancam pemukiman warga. "Ada dua titik yang sudah sangat kritis dan mengancam rumah warga," ujar Kepala Desa Karangreja, Sarwin, Sabtu (19/3) kemarin. Lokasi tanggul kritis ini ada di wilayah RW 8 dan 9. Di kedua wilayah itu ada 500 rumah warga yang dipastikan akan terendam jika air meluap. Jarak antara rumah warga dengan tanggul kritis kurang dari 100 m. Karena itulah, dia meminta agar dinas terkait bisa memasang bronjong untuk memperkuat tanggul kritis itu. "Di sana ada lima ratus rumah warga. Kami minta tanggul ini dipasang bronjong," katanya. Dia menambahkan, tanggul yang jebol pekan lalu berada di Dusun Karangtengah Kidul. Air limpasan sungai Cikawung itu mengarah ke areal persawahan warga. Tanaman dilaporkan roboh dan terendam air bercampur lumpur.  Sarwin mengatakan, petani setempat kini terancam gagal panen karena padi yang sudah mulai berisi itu rusak. "Warga terancam gagal panen. Sekarang tanaman sudah mulai berisi dan roboh karena diterjang banjir bercampur lumpur," katanya. Tanggul tersebut, sebulan lalu sudah jebol sepanjang kurang lebih 150 m. Kondisi tanggul sangat kritis dan sudah lama dibiarkan tanpa perbaikan. Pasca jebol beberapa waktu lalu, sempat diperkuat dengan karung dan sudah mencapai 50 persen. "Tapi karena dari karung, jebol lagi. Hujan kemarin memang sangat deras hingga debit air dengan mudah merusak tanggul," katanya. Disisi lain, tanggul ini juga sudah sangat rendah terutama di sisi barat. Alhasil, air akan dengan mudah keluar jalur. "Tanggul sudah kritis dan kurang tinggi. Ini perlu diperkuat dan ditinggikan," harapnya. Sementara itu, tanah longsor yang menutup jalan penghubung Desa Cibeunying Kecamatan Majenang dengan Cigintug (Wanareja) perlahan mulai terbuka. Ini setelah alat berat berupa loader mulai diterjunkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy. Kedatangan alat berat ini sesuai permintaan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: