Yuk Cari Tau! 7 Penyebab Akselerasi Motor Matic Tidak Optimal, dan Solusinya

Yuk Cari Tau! 7 Penyebab Akselerasi Motor Matic Tidak Optimal, dan Solusinya

Yuk Cari Tau! 7 Penyebab Akselerasi Motor Matic Tidak Optimal, dan Solusinya-honda-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyebab akselerasi motor matic tidak optimal, dapat menjadi ancaman bagi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Akselerasi yang lambat, dapat membuat Anda kesulitan saat ingin menyalip kendaraan lain atau menghindari bahaya di jalan.

Pernahkah Anda merasakan tarikan gas motor matic, yang terasa berat atau lambat saat ingin berakselerasi? Hal ini tentu mengganggu kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Jika Anda mengalaminya, jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Banyak pengguna motor matic yang mengeluhkan masalah serupa. Akselerasi motor matic yang tidak optimal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi mesin, komponen CVT, hingga gaya berkendara.

Berikut ini akan mengupas tuntas berbagai penyebab akselerasi motor matic tidak optimal, membantu Anda menemukan solusi tepat untuk mengembalikan performa motor matic kesayangan.

1. Kampas Kopling Habis

Di dalam CVT (Continuously Variable Transmission) motor matic, Kampas Kopling memegang peranan vital. Komponen inilah yang bertugas meneruskan tenaga mesin ke roda belakang.

BACA JUGA:Fitur Canggih Yamaha Mio Gear 125 dan Nmax yang Tidak Dimiliki Motor Matic Pesaing

BACA JUGA:4 Perbedaan Motor Matic Honda Vario 125 dengan Honda Vario 160

Kampas kopling yang sudah aus atau tipis tidak lagi dapat mencengkeram dengan baik. Akibatnya perpindahan gigi menjadi tidak halus, dan tenaga mesin tidak tersalurkan optimal ke roda sehingga akselerasi terasa berat.

Solusinya Ganti kampas kopling dengan yang baru. Penting untuk menggunakan kampas kopling yang sesuai, dengan spesifikasi motor Anda.

Jangan tergiur harga murah dan pilihlah kampas kopling dengan kualitas yang terjamin. Konsultasikan dengan bengkel resmi atau bengkel kepercayaan Anda, untuk pemilihan kampas kopling yang tepat.

2. V-belt Kotor atau Retak

Selain kampas kopling, komponen CVT lainnya yang mempengaruhi akselerasi adalah v-belt. V-belt merupakan sabuk penghubung, yang berperan meneruskan tenaga dari mesin menuju roda belakang.

BACA JUGA:Mengenal Roller Motor Matic Beserta Fungsinya

BACA JUGA:Gampang Banget! Inilah 5 Cara Mudah Mengatasi Kerusakan Pada Roller Motor Matic

V-belt yang kotor akibat debu atau kerak, akan membuat cengkeraman dengan puli menjadi kurang optimal. Sehingga tenaga mesin yang diteruskan berkurang, dan berdampak pada akselerasi yang loyo.

Solusinya bersihkan v-belt secara rutin atau ganti dengan yang baru, jika sudah retak atau aus. Gunakan pembersih khusus CVT untuk membersihkan v-belt, dan pastikan tidak ada kotoran yang tersisa.

Jika v-belt sudah getas atau retak segera lakukan penggantian, untuk mencegah putus di jalan raya yang tentunya akan lebih merepotkan.

3. Roller CVT Aus

Roller CVT adalah komponen kecil berbentuk tabung yang berada di dalam CVT. Fungsinya mengatur perpindahan gigi pada motor matic.

BACA JUGA:5 Fungsi Penting Belt CVT Motor Matic yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Wajib Safety Riding ! Inilah Pelindung yang Harus Dipakai Saat Mengendarai Motor Matic

Dikenal juga dengan istilah roller weight, komponen ini bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Semakin tinggi putaran mesin maka roller CVT akan semakin bergerak keluar mendorong ramp plate, sehingga rasio CVT berubah dan gigi seolah-olah berpindah.

Roller CVT yang aus, akan membuat kemampuannya dalam mendorong ramp plate berkurang. Akibatnya, perpindahan gigi menjadi terlambat dan tarikan awal motor terasa kurang responsif.

Solusinya ganti roller CVT dengan yang baru. Pilihlah roller CVT yang sesuai dengan spesifikasi motor Anda.

Berat roller CVT mempengaruhi karakter tarikan mesin. Roller yang lebih berat, akan membuat tarikan awal lebih halus namun akselerasi puncak sedikit tertahan.

BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Motor Matic yang Tidak Ada di Motor Bebek

BACA JUGA:SIMAK !! 5 Kelebihan dan Kekurangan Motor Matic Vespa

Sebaliknya roller yang lebih ringan akan membuat tarikan awal lebih responsif, namun bisa mengurangi kemampuan membawa beban berat. Konsultasikan dengan bengkel, untuk pemilihan berat roller yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

4. Filter Udara Kotor

Udara merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembakaran mesin. Udara yang masuk ke ruang bakar, bercampur dengan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.

Filter udara berfungsi menyaring udara yang masuk, sehingga kotoran dan debu tidak ikut masuk ke ruang bakar. Filter udara yang kotor, dapat menghambat aliran udara yang masuk ke dalam mesin motor matic.

Akibatnya, suplai oksigen menjadi tidak mencukupi dan proses pembakaran terganggu. Hal ini menyebabkan tenaga mesin yang dihasilkan berkurang, dan berdampak pada akselerasi yang loyo.

BACA JUGA:4 Dampak Bahaya Menyemprotkan Angin Kompresor Dalam Mesin Motor Matic

BACA JUGA:6 Cara Mudah Mengetahui Indikator Kampas Rem Motor Matic Sudah Harus Diganti

Solusinya bersihkan filter udara secara rutin atau ganti dengan yang baru. Sesuai anjuran pabrikan, filter udara sebaiknya dibersihkan setiap 4.000 km atau saat servis rutin.  

Untuk kondisi pemakaian yang ekstrim seperti sering melewati jalanan berdebu, pembersihan filter udara bisa lebih sering dilakukan. Jika filter udara sudah terlalu kotor dan tidak bisa dibersihkan dengan baik, sebaiknya langsung diganti dengan yang baru.

5. Oli CVT Kotor atau Kasar

Oli CVT berperan melumasi komponen-komponen di dalam CVT, agar bekerja dengan halus dan mengurangi gesekan. Oli CVT yang kotor atau sudah waktunya diganti, akan membuat gesekan berlebih di antara komponen CVT.

Akibatnya perpindahan gigi menjadi tidak halus dan berat, sehingga tarikan mesin terasa tersendat dan akselerasi terganggu.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Ban Tubeless Motor Matic Terbaik yang Harganya di Bawah Rp 200 Ribu

BACA JUGA:Yuk Kenali! Arti Warna Asap Hitam dan Putih Pada Knalpot Motor Matic

Solusinya ganti oli CVT dengan yang baru secara rutin. Gunakan oli CVT yang sesuai dengan spesifikasi motor Anda.

CVT berbeda dengan oli mesin jadi jangan menggunakan oli mesin, untuk melumasi CVT karena spesifikasi dan karakteristiknya berbeda.

Selain itu, perhatikan juga jadwal penggantian oli CVT. Umumnya, oli CVT perlu diganti setiap 8.000 km atau saat servis CVT berkala.

6. Busi Berkerak atau Rusak

Busi merupakan komponen penting dalam sistem pengapian mesin. Busi yang berfungsi memicu ledakan untuk memulai proses pembakaran, bisa terganggu kinerjanya jika berkerak atau rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: