Tak Ada Bursa Kerja Offline, Calon Tenaga Kerja di Purbalingga Andalkan “Mayuh Ngode
Para calon tenaga kerja di salah satu swalayan franchise sedang diberi penjelasan sebelum penempatan dan dari bursa offline.-Dok Amarullah Nurcahyo/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tahun 2024 ini, Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kabupaten Purbalingga memilih menerapkan layanan online melalui WhatsApp terkait penempatan tenaga kerja. Program ini diberi nama "Mayuh Ngode," yang berasal dari bahasa Jawa artinya adalah kerja.
Program ini ditujukan untuk pencari kerja agar dapat memperoleh pekerjaan melalui informasi lowongan kerja yang dimiliki Dinaker Purbalingga dan penempatannya. Tidak ada lagi bursa kerja seperti pameran.
“Mayuh Ngode akan mengirimkan pesan berantai kepada pencari kerja sesuai dengan kebutuhan dunia kerja beserta kualifikasinya. Lewat Mayuh Ngode, kami terlebih dahulu mengklarifikasi kualifikasi pencari kerja yang ada dalam data kami. Selanjutnya kami kirimkan informasinya melalui WhatsApp,” tutur Kepala Dinaker Purbalingga, Yani Sutrisno, Senin, 5 Agustus 2024.
Program Mayuh Ngode memudahkan pencari kerja memperoleh lowongan kerja dan pekerjaan. Dinaker Purbalingga terus berinovasi dalam diseminasi informasi lowongan pekerjaan. Sebelumnya, Dinaker Purbalingga memanfaatkan aplikasi untuk memudahkan para pencari kerja, tetapi sekarang mereka menggunakan media sosial.
BACA JUGA:Angka Pencari Kerja di Cilacap Tinggi
BACA JUGA:Sehari 100 Pemohon, Kartu Pencari Kerja dan Adminduk Mendominasi MPP
“Kalau aplikasi bursa kerja online sudah ada di Dinas Provinsi. Mayuh Ngode bukan pengganti bursa kerja online. Namun kami masih bisa mengakses ke sana sebagai bahan informasi,” tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa bursa kerja offline hanya bagi alumni pelatihan di BLK atau Lembaga Pelatihan swasta akan diberitahu atau ditawarkan bila ada lowongan kerja.
Sebelumnya, pada 2020 lalu, inovasi melalui aplikasi Android di ponsel cerdas untuk menggantikan adanya bursa kerja (Job Fair) dan keperluan ketenagakerjaan lainnya, menjadi harapan namun belum terealisasi. Bursa kerja online dinilai lebih efektif dan efisien tidak hanya menyangkut lowongan kerja. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: