Suhu di Dieng Turun Sampai Minus 1,3 Derajat Celsius Hingga Menyebabkan Embun Membeku

Suhu di Dieng Turun Sampai Minus 1,3 Derajat Celsius Hingga Menyebabkan Embun Membeku

Penampakan embun yang membeku di komplek Candi Arjuna, Dieng pada Rabu (19/6/2024) pagi.-DIMAS UNTUK RADARMAS-

BANJANEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Dataran tinggi Dieng pagi ini mengalami penurunan suhu udara yang drastis hingga mencapai minus 1,3 derajat celsius, menyebabkan embun di kompleks Candi Arjuna membeku. Fenomena langka ini menarik perhatian wisatawan dan penduduk setempat.

Wisatawan Dieng, Dimas Ferdhiyanto mengungkapkan bahwa suhu udara pagi ini jauh lebih dingin dari biasanya dan sudah mulai terasa sejak malam sebelumnya. 

"Suhu tadi pagi terendah mencapai minus 1,3 derajat celsius. Malam tadi sudah turun hingga 5 derajat, jadi memang terasa lebih dingin dari hari-hari sebelumnya," jelasnya, Rabu (19/6/2024).

Embun yang membeku terlihat di kompleks Candi Arjuna dan Setyaki. Dimas sengaja mengecek langsung ke lokasi untuk menyaksikan fenomena tersebut.

BACA JUGA:Banjarnegara Berangkatkan 124 Atlet dan 29 Pelatih Popda Jateng

BACA JUGA:Merayakan Idul Adha, Warga Satu Desa di Banjarnegara Berkurban 74 Ekor Sapi dan 292 Ekor Kambing

"Paginya, saat saya melihat, embun sudah membeku. Di rumput dan di beberapa bungkus plastik," katanya.

Tidak hanya Dimas, wisatawan juga terlihat antusias mengabadikan embun es di pagi hari. Fenomena ini biasanya mencair saat matahari mulai terbit. 

"Banyak wisatawan yang datang ke kompleks Candi Arjuna pagi ini untuk melihat embun es. Saat matahari terbit, es biasanya mulai mencair," tambahnya.

Aryadi Darwanto, pembuat aplikasi suhu udara Dieng, menyebutkan bahwa suhu mulai mencapai minus sejak pukul 03.00 WIB dini hari, dengan suhu terendah minus 1,35 derajat celsius tercatat pada pukul 05.58 WIB.

"Dini hari tadi jam 3 sudah minus 0,27 derajat. Dan pada pukul 5.58 WIB suhu mencapai minus 1,35 derajat," ungkapnya.

Embun es pagi ini merupakan yang kelima terjadi di Dieng pada tahun 2024. Aryadi menambahkan bahwa embun es biasanya sering muncul selama musim kemarau. 

"Ini embun es kelima tahun ini. Fenomena ini kemungkinan besar akan kembali muncul, karena embun es sering terjadi saat musim kemarau," imbuhnya.

Fenomena ini tidak hanya menambah daya tarik wisata Dieng, tetapi juga menunjukkan betapa ekstremnya kondisi cuaca di dataran tinggi ini. Para wisatawan disarankan untuk mempersiapkan diri dengan pakaian hangat saat berkunjung ke Dieng selama musim kemarau. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: