Belum Ada Identitas Batik Purbalingga Meski Miliki Banyak Desain Motif
Para peserta pelatihan Batik Pola saat berdiskusi.-Dinkominfo Kabupaten Purbalingga untuk Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Sejumlah batik.khas Purbalingga kini sudah muncul. Ada batik soedirman, batik lawa, batik wayang suket ataupun batik khas Purbalingga yang lain belum dapat menjadi identitas batik Purbalingga.
Hal itu terungkap saat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Purbalingga, Syahzani Fahmi M Hanif menjamu desainer nasional (Lisa Fitria) dan pengurus Dekranasda Jawa Tengah (Siti Kholifah) yang akan menjadi narasumber pada pelatihan Desain Batik Pola Soedirman untuk UMKM, Rabu kemarin.
"Mohon dekranasda Purbalingga diberi masukan dan sarannya. Agar kedepannya bisa konsisten jika diundang oleh provinsi, nasional maupun internasional. Yaitu kita dapat memperkenalkan batik identitas Purbalingga,” ujarnya.
Dirinya berharap, kedatangan para dekranasda Jateng dan pegiat batik mampu mengawal para perajin batik sehingga dapat naik kelas. Kegiatan ini juga melanjutkan dari tahun lalu dan menjadi sebuah pembelajaran.
BACA JUGA:Kenalkan Batik Limbasari, 14 Meter Kain Putih Dibatik Bersama
"Kali ini akan menjadi pemantapan bagi para perajin batik Kabupaten Purbalingga,” tambah Syahzani.
Karenanya kegiatan dilanjutkan pelatihan Batik Pola berlangsung di Ruang Ardi Lawet, Setda Purbalingga pada hari ini, Kamis (22/5/2025). Pelatihan berlangsung selama 2 hari dengan materi desain batik pola lembaran bisa (jarit), dan desain batik pola ready to wear.
“Kelebihan desain batik pola ready to wear adalah pola batiknya hanya ada di dalam pola jahitan saja, sisa kain yang tidak terpakai tidak ada motif batiknya, jadi secara produksi lebih cepat dan hemat” ucap Siti Kholifah.
Kepala Bagian Perekonomian dan Setda Gunanto Eko Saputro menjelaskan, banyak keluhan konsumen terkait kualitas batik purbalingga, baik dari konsistensi motif, desain pola, maupun materialnya.
“Manfatkan momen ini untuk bisa belajar dengan baik, kita bisa berlatih dengan mentor yang bertaraf nasional dan bahkan internasional agar kualitas batik kita bisa naik kelas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

