Buntut Korban Saluran Air, Pemdes Galuh Bersurat ke BBWSSO
Rembug desa soal proyek irigasi Slinga langsung dipimpin Kades, Sabtu 31 Mei 2025 malam.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pekan keempat Mei lalu, saluran air proyek nasional Daerah Irigasi Slinga, memakan korban anak-anak dari Desa Galuh Kecamatan Bojongsari. Akibat kejadian itu, Pemerintah Desa Galuh segera bersurat ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO) Yogyakarta.
Pada Sabtu 31 Mei 2025 semalam, Pemdes setempat menggelar rembug desa menyiasati dampak adanya proyek saluran air itu yang melintas di desa mereka. Bertempat di balai desa Galuh, rapat bersama tokoh masyarakat, dan sejumlah elemen lainnya, berlangsung sampai larut.
"Kami sedang tidak menyalahkan BBWS SO, itu proyek nasional, harus didukung. Namun alangkah baiknya, saluran air yang terbuka diberi pagar. Sehingga saling mengantisipasi adanya potensi bahaya bagi manusia," kata Kepala Desa Galuh, Teguh Prayitno.
Menurutnya, rapat itu bertujuan mendengar dan menampung keinginan warga soal saluran irigasi itu. Sehingga bisa menjadi lampiran dalam surat permohonan pemasangan pagar dan sejenisnya.
BACA JUGA:Jalan Kembaran-Slinga-Arenan Bertahap Diperbaiki Darurat
"Betul, kami tidak menyalahkan pihak balai. Kami juga tekankan kepada warga masyarakat agar tetap menjaga anak-anak mereka saat akan bermain di sekitar saluran irigasi," tegasnya.
Warga peserta rapat juga diminta meneruskan imbauan kepada tetangga dan semua warga Galuh. Insiden yang sudah terjadi, cukup menjadi pengalaman dan menjadi evaluasi mendalam semua pihak.
Seperti diberitakan, seorang bocah inisial H (7) asal Galuh, Bojongsari terseret derasnya arus saluran irigasi Bendungan Slinga, desa setempat, Senin, 26 Mei 2025. Korban ditemukan meninggal tak jauh dari lokasi bermain hari berikutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


