Pneumonia Serang Paus Fransiskus Sebelum Wafat, Ini Gejala dan Bahayanya
Pneumonia Serang Paus Fransiskus Sebelum Wafat, Ini Gejala dan Bahayanya--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ke-266, wafat pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Vatikan melalui kanal Telegram resmi mereka, dan langsung mengguncang hati umat Katolik di seluruh dunia.
Satu hari sebelum wafat, tepatnya Minggu Paskah, Paus Fransiskus memang tidak memimpin misa seperti biasanya karena saran dari tim medis untuk membatasi aktivitas. Namun begitu, beliau tetap menyempatkan diri hadir di hadapan umat dan memberikan berkat penuh damai dari kursi rodanya.
Dalam beberapa minggu terakhir sebelum meninggal, kondisi kesehatan Paus Fransiskus memang menurun drastis. Pada pertengahan Februari 2025, beliau dilarikan ke Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli setelah mengalami sesak napas berat dan kemudian dinyatakan menderita pneumonia bilateral.
Penyakit tersebut membuat kedua paru-parunya mengalami peradangan parah, hingga menyulitkan beliau bernapas tanpa alat bantu. Meski mendapatkan perawatan intensif, pneumonia yang menyerangnya menjadi titik krusial dari kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
BACA JUGA:Paus Angkat Kardinal Baru dari Indonesia
BACA JUGA:Doa Paus Fransiskus untuk Indonesia Pasca Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Apa Itu Pneumonia Bilateral?
Pneumonia bilateral adalah kondisi ketika kedua sisi paru-paru mengalami infeksi sekaligus. Infeksi ini menyebabkan paru-paru dipenuhi cairan atau nanah, sehingga membuat proses bernapas menjadi sangat berat bagi penderitanya.
Berbeda dengan pneumonia biasa yang biasanya menyerang satu sisi paru-paru, pneumonia bilateral bisa memberikan dampak yang jauh lebih parah. Karena kedua paru-paru sama-sama terkena, kapasitas paru untuk menyalurkan oksigen jadi sangat terbatas.
Pneumonia dapat disebabkan oleh tiga jenis infeksi utama, yaitu bakteri, virus, dan jamur. Salah satu bakteri paling umum yang menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae, namun Staphylococcus aureus juga bisa jadi pemicu.
Virus seperti influenza dan Respiratory Syncytial Virus (RSV) juga sering kali menjadi penyebab infeksi paru-paru. Pada beberapa kasus, infeksi jamur bisa menjadi dalang di balik pneumonia, terutama pada pasien dengan sistem imun yang lemah.
BACA JUGA:8 Cara Mencegah Pneumonia pada Anak agar Tidak Kambuh Kembali
BACA JUGA:6 Jenis Olahraga yang Mendukung Pemulihan Pneumonia
Beberapa orang memang memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia. Misalnya, orang lanjut usia di atas 65 tahun dan anak-anak balita lebih rentan karena daya tahan tubuh mereka yang tidak sekuat orang dewasa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


