Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Sosok Revolusioner dalam Gereja Katolik

Beberapa nama yang mencuat sebagai kandidat potensial antara lain Kardinal Matteo Zuppi dari Italia, Kardinal Peter Turkson dari Ghana, serta Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina.

Nama terakhir disebut-sebut sebagai kandidat kuat pertama dari Asia yang bisa menjadi Paus.

Warisan yang Tak Akan Pernah Hilang

Wafatnya Paus Fransiskus menjadi akhir dari satu era dalam sejarah Gereja Katolik. Namun warisan yang ia tinggalkan begitu besar, mendalam, dan akan terus hidup dalam hati umat.

BACA JUGA:10 Daftar Negara dengan Penduduk Paling Pintar Matematika di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk ?

BACA JUGA:Mengapa Orang Denmark Dianggap Sebagai Manusia Paling Bahagia di Dunia? Rupanya Begini

Ia mengajarkan bahwa menjadi pemimpin Gereja bukan soal tahta atau kekuasaan, melainkan tentang pelayanan, keberanian, dan cinta kasih.

Dan bahwa kebaikan, bahkan dalam institusi yang besar sekalipun, bisa dimulai dari kesederhanaan seorang individu.

Kini, dunia harus mengucapkan selamat jalan kepada sosok yang mengubah wajah Gereja dengan kelembutan dan ketegasan.

Sosok yang membuat jutaan orang kembali percaya bahwa agama bisa menjadi kekuatan yang membebaskan, bukan mengekang.

BACA JUGA:Cha Eun Woo Kejutkan Penggemar dengan Membagikan Poster Fan-Con Solo Pertamanya

BACA JUGA:ATEEZ Umumkan World Tour 2024 dengan Tema “TOWARDS THE LIGHT : WILL TO POWER”

Paus Fransiskus tidak hanya meninggalkan takhta kosong, tetapi juga semangat yang akan terus hidup: semangat untuk mencintai sesama, melayani yang lemah, dan menjaga bumi ini bersama-sama.

Selamat jalan, Paus Fransiskus. Doa-doa dunia menyertaimu.

Sumber: