900 Hektare Lahan Pertanian Tergenang Air Laut, Warga Desa Ujung Alang Andalkan Hasil Tangkapan Ikan
Salah satu nelayan warga Ujung Alang saat menambatkan kapal seusai menangkap ikan.-JULIUS/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Masyarakat Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut hanya mengandalkan penghasilan sebagai nelayan. Dari sekitar 5.500 jumlah penduduk 80 persen diantaranya berprofesi sebagai nelayan.
Sedangkan untuk hasil tangkapan ikan di wilayah perairan Kampung laut sendiri hingga saat ini jauh berkurang jika dibandingkan dengan 2 dekade silam.
"Mayoritas warga berprofesi sebagai nelayan, padahal saat ini hasil tangkapan ikan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja," kata Sekretaris Desa Ujung Alang, Kustoro, Senin (30/6/2025).
Padahal, Desa Ujung Alang memiliki potensi dari sektor pertanian dengan memiliki lahan sekitar 900 hektare sawah yang membentang dari perbatasan Desa Klaces hingga Desa Ujung Alang.
BACA JUGA:Kades Ujung Alang Komitmen Lindungi Nelayan di Desanya pada Program BPJS Ketenagakerjaan
"Akhir tahun 1998 kita masih punya lahan pertanian namun akibat keberadaan tambak udang hingga merusak tanggul mengakibatkan air laut masuk ke area persawahan," lanjutnya.
Dengan kondisi itu, areal sawah tergenang air laut sehingga mengakibatkan gagal panen, saat ini hanya tersisa lahan sekitar 15 persen dari luasan 900 hektare yang bisa dimanfaatkan.
"Akhirnya, para penggarap sawah sekarang banyak yang kembali menjadi nelayan dengan hasil yang kurang maksimal," tandasnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang menghendaki merubah nasib mereka merantau ke luar daerah atau dengan menjadi pekerja migran.
"Kalau di sini, rumahnya bagus dapat dipastikan mereka bekerja di luar daerah atau dengan menjadi pekerja migran," pungkasnya. (jul)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


