Bus AKDP Tidak Masuk ke Terminal Kroya dan Terminal Karangpucung, Dishub Cilacap Kewalahan
Suasana Terminal Kroya yang sepi.-RAYKA/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Suasana Terminal Tipe C Kroya di Kabupaten Cilacap, semakin hari semakin lengang. Deretan bangku penumpang kosong, dan hanya sesekali terdengar deru mesin kendaraan yang bukan bus.
Ironisnya, bukan karena tak ada bus yang beroperasi, melainkan karena para pengemudi bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) lebih memilih mencari jalur yang lebih menjanjikan, meninggalkan terminal sebagai titik awal.
Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan Cilacap, Masikhin Jafar mengungkapkan, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. "Bus AKDP banyak yang tidak masuk ke terminal Kroya karena minim penumpang. Mereka lebih memilih jalur di luar terminal yang dianggap lebih ramai," ungkapnya.
Fenomena serupa, lanjut Jafar, juga terjadi di Terminal Karangpucung. Bahkan, situasinya lebih kompleks karena bersinggungan langsung dengan perkembangan teknologi transportasi.
BACA JUGA:Penumpang Berkurang Armada Dikurangi, Terminal Tipe C Kian Sepi
"Penumpang sekarang lebih banyak yang memilih angkutan online, baik roda dua maupun roda empat. Akibatnya terminal seperti Terminal Karangpucung sekarang juga sepi," lanjut Jafar.
Jafar mengatakan, pihaknya mengaku kewalahan menghadapi perubahan pola transportasi ini. Selain menyulitkan pengelolaan trayek dan pendataan, kondisi ini juga berdampak pada pemasukan dari sektor retribusi dan layanan terminal.
Di sisi lain, lanjut Jafar, kewenangan Dishub atas beberapa terminal juga mengalami perubahan. Menyusul diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024, dua UPT terminal yakni Terminal Sampang dan Wanareja resmi tidak lagi dikelola langsung oleh Dishub Cilacap.
"Sekarang, kita hanya mengelola enam UPT Terminal, yakni Kroya, Karangpucung, Adipala, Kawunganten, Majenang dan Sidareja," imbuhnya.
BACA JUGA:Kru Bus Terminal Karangpucung Cilacap Dites Urine
Meski demikian, Dishub Cilacap tetap berupaya melakukan pembenahan. Tahun ini, Terminal Sidareja dijadwalkan menjalani rehabilitasi kios sebagai langkah revitalisasi.
Sedangkan di Terminal Adipala, pembangunan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) menjadi prioritas guna meningkatkan kenyamanan pengguna.
"Kami harus terus beradaptasi, karena jika tidak, terminal bisa benar-benar kehilangan fungsinya sebagai simpul transportasi masyarakat," pungkas Jafar. (ray)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


