Nelayan Cilacap Hilang Kontak, Ditemukan Selamat Setelah 21 Jam
Tim SAR gabungan saat menemukan dua nelayan yang hilang kontak.-Basarnas Cilacap Untuk Radarmas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Suasana di Rukun Nelayan Sentolo Kawat, Cilacap, sempat diliputi kecemasan ketika dua nelayan yang biasa melaut di wilayah selatan mendadak hilang kontak sejak Senin sore (2/6/2025).
Kedua nelayan, Mijo (56) dan Sarta (52), tidak kunjung kembali ke dermaga sebagaimana biasanya. Namun, kekhawatiran itu berubah menjadi kelegaan pada Selasa siang, ketika keduanya ditemukan dalam kondisi selamat.
Diketahui, Mijo dan Sarta berangkat melaut sekitar pukul 16.00 WIB. Menurut kebiasaan, mereka biasanya sudah kembali pada malam hari. Tapi hingga keesokan paginya, keduanya tak juga tiba di dermaga.
Mendapatkan informasi tersebut, Kantor SAR Cilacap langsung merespons laporan dari Rukun Nelayan Sentolo Kawat. Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, segera mengirimkan satu tim aju ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sentolo Kawat untuk berkoordinasi.
BACA JUGA:Nelayan Cilacap Kesulitan Mendapat Solar untuk Melaut
Menurutnya, berdasarkan informasi dari rekan-rekan nelayan, menyebutkan bahwa jaring mereka terakhir ditemukan sekitar 11 mil laut dari Pantai Permisan, wilayah laut selatan yang dikenal ganas dan penuh tantangan.
"Satu tim rescue kami diberangkatkan dari Pelabuhan Sleko menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) demi menelusuri titik dugaan lokasi kapal nelayan itu berada," kata Abdullah.
Tak butuh waktu lama, pada pukul 13.15 WIB, harapan itu terwujud. Tim SAR Gabungan berhasil menemukan kapal nelayan tersebut beserta dua orang nelayan yang berada di dalamnya dalam kondisi selamat.
"Keduanya langsung dievakuasi menuju Dermaga Sleko dan selanjutnya dibawa pulang ke rumah masing-masing di Desa Kebon Baru, Sentolo Kawat," ujar Abdullah.
BACA JUGA:Kapal Nelayan KM Madu Manis Terbalik, 4 Nelayan Berhasil Diselamatkan
Abdullah mengimbau seluruh nelayan dan masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan. Saat ini, kondisi cuaca di laut selatan Jawa termasuk Cilacap, masih rawan terjadi gelombang tinggi.
"Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Perhatikan selalu prakiraan cuaca dan kondisi gelombang sebelum melaut. Kejadian ini dapat menjadi pengingat bagi para nelayan lainnya agar selalu waspada dan siap menghadapi segala risiko di laut," imbuh Abdullah. (ray)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


