Banner v.2
Banner v.1

Kemarau Basah, Potensi Gagal Panen Komoditas Sayuran

Kemarau Basah, Potensi Gagal Panen Komoditas Sayuran

Iqbal sedang menyemprot tanaman sayur kacang panjang untuk menghalau serangan hama ulat. Kemarau basah membuat petani waspada.-FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Musim kemarau basah membuat petani komoditas sayuran waspada. Sebab, berpotensi terjadi kegagalan panen karena hujan masih sering turun.

Petani milenial Iqbal Ma'arif menuturkan hujan dengan intensitas tinggi di musim kemarau berdampak pada terganggunya pola tanam. Genangan pada lahan mengakibatkan kondisi tanah jenuh air.

"Kandungan air yang tinggi pada tanah dapat membuat akar busuk. Kemudian tanaman layu dan mati," kata Iqbal, Selasa (27/5).

Oleh karena itu, petani gerak cepat mengantisipasi dengan membuat drainase yang representatif. Supaya kandungan air pada lahan garapan komoditas sayuran dapat diminimalisasi.

BACA JUGA:Polres Kebumen Gelar Panen Raya Jagung di Mirit

Hujan yang berlebihan juga menyendat petani untuk perawatan. Seperti penyemprotan untuk melindungi tanaman sayur dari penyakit dan hama.

"Sudah masuk musim kemarau tapi pagi ada hujan, menunda penyemprotan," sambung Iqbal.

Kemarau basah berimbas pada kondisi lembab. Hal tersebut memicu timbulnya hama dan penyakit berkembang biak. Iqbal menyampaikan salah satu hama yang sedang diwaspadai adalah  serangan ulat.

Oleh karena itu, penyemprotan secara berkala sangat diperhatikan untuk antisipasi. Kendala yang dihadapi adalah penyemprotan kerap tertunda karena curah hujan masih tinggi.

BACA JUGA:Harga Gabah Membaik di Sela Panen Padi yang Melimpah

Sementara itu, petani sayuran di musim kemarau basah juga selektif memilih komoditas yang ditanam. Di lahan terbuka disebut Iqbal tidak memungkinkan tanam sayuran sejenis sawi hijau atau caisim. Potensi gagal panen tinggi karena rentan busuk. (fij)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: