Gunung Dieng Naik Level II Waspada, Kawah Sileri Ditutup
Asap putih melambung di kompleks Gunung Api Dieng.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Aktivitas vulkanik Kompleks Gunung Api Dieng kembali menunjukkan peningkatan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) status Dieng berada pada Level II atau Waspada. Masyarakat dan wisatawan diminta tidak mendekati area Kawah Sileri sebagai langkah antisipasi keselamatan.
Kondisi Kawah Sileri di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, tampak tenang, namun hasil pemantauan menunjukkan aktivitas di bawah permukaan masih berlangsung. Asap putih berintensitas sedang hingga tebal teramati naik setinggi 20 hingga 40 meter dari dasar kawah.
Petugas Pengamat Gunung Api Dieng, Surip, menjelaskan bahwa peningkatan status terjadi akibat beberapa indikator yang menguat dalam beberapa bulan terakhir.
“Peningkatan status ini berkaitan dengan meningkatnya aktivitas kegempaan yang terekam seismograf, serta kenaikan konsentrasi gas CO₂ di Kawah Timbang,” ujar Surip, Senin (8/12/2025).
BACA JUGA:Atasi Masalah Tambang di Lereng Gunung Slamet, Ahmad Luthfi Instruksikan Pembentukan Satgas
Dia menyebut, suhu air Kawah Sileri berada pada kisaran 40 hingga 50 derajat Celsius, sementara suhu tanah di area sekitar kawah mencapai 23 hingga 24 derajat Celsius.
“Data tersebut mengindikasikan adanya proses panas bumi yang masih berlangsung,” jelasnya.
Dari pemantauan harian, gempa tektonik juga terdeteksi. Hingga Senin, terekam satu kali gempa tektonik dalam dengan amplitudo 42,7 mm. Kondisi ini menjadi perhatian tambahan bagi petugas yang terus menjalankan pengawasan ketat.
Surip juga menegaskan bahwa imbauan PVMBG wajib dipatuhi oleh masyarakat dan wisatawan, khususnya terkait pembatasan aktivitas di zona berbahaya.
“Masyarakat dan wisatawan diminta tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan menghindari kawasan aktif terutama Kawah Timbang dan Kawah Sileri,” ujarnya.
Pemantauan intensif terus dilakukan untuk memastikan setiap perubahan aktivitas dapat terdeteksi sejak dini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


