Padi Hasil Persilangan Mandiri Diminati Petani
Proses perontokan padi rakit galur untuk persemaian di musim tanam dua dalam rangka memperoleh varietas baru yang unggul. -FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Petani pemulia mandiri di Kecamatan Kemranjen mulai semai benih persilangan dari berbagai varietas padi di musim tanam dua ini. Rangkaian proses panjang rakit galur untuk menghasilkan tanaman padi varietas baru yang unggul.
Petani pemulia mandiri Arif Rokhman menuturkan masih konsisten merakit galur sejak 2014 silam karena hasilnya telah diminati oleh petani. Meski pemasaran terbatas di kalangan sendiri.
"Petani penasaran dengan varietas baru dari padi hasil persilangan mandiri," ujar Arif, Rabu (14/5/2025) di halaman rumahnya.
Minat petani terhadap varietas baru padi hasil persilangan mandiri karena sesuai dengan yang diharapkan. Diantaranya nasi pulen atau tidak pera, produktivitas tinggi dan tanaman padi cenderung tahan terhadap hama.
BACA JUGA:7.525 Kilogram Benih Padi Terdistribusi ke Petani
Varietas yang dikembangkan tidak hanya produk tanaman padi dalam negeri. Arif juga menjajal dari mancanegara. Misalnya, padi asal Jepang dan Malaysia.
Peluang tersebut membuat Arif terus menjalani rakit galur. Walaupun rumit seperti di musim ini terdapat sekira 80 F1 atau anakan pertama hasil persilangan dan galur yang disemai.
Selain itu, Arif terkendala belum mempunyai green house yang representatif untuk memaksimalkan penyilangan beragam varietas tanaman padi. Sehingga, dalam setahun masa tanam dua kali.
"Beberapa benih hasil persilangan kadang tidak tumbuh kecambah. Tidak jadi semai," sambung Arif.
BACA JUGA:Harga Gabah Membaik di Sela Panen Padi yang Melimpah
Keberadaan petani pemulia mandiri yang berusaha merakit galur untuk menghasilkan tanaman padi varietas baru terbilang masih langka. Padahal dibutuhkan di dunia pertanian untuk menjawab tantangan zaman. Terlebih saat ini sedang digalakkan program ketahanan pangan. (fij)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


